Krisis di Hutan Papua: Anggota OPM Kelaparan dan Kabur, Perjuangan Bersenjata Kini Tinggal Ilusi

3 hours ago 1

LPAPUA - Sebuah kabar mengejutkan sekaligus ironis datang dari pedalaman Papua. Kelompok bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) dilaporkan tengah menghadapi krisis bahan makanan (Bamak) yang parah, hingga membuat banyak anggotanya kabur dari markas di hutan karena kelaparan, Senin (13/10/2025).

Fenomena ini menjadi viral di media sosial setelah beredar rekaman suara dan pesan singkat yang diduga berasal dari anggota OPM sendiri. Dalam pesan tersebut, mereka mengaku kehabisan logistik dan tidak mampu bertahan di medan persembunyian akibat diperketatnya pengawasan oleh aparat keamanan.

“Kami Sudah Tidak Punya Makanan”

Dalam rekaman yang beredar di platform X dan grup WhatsApp lokal, terdengar suara seorang pria yang diduga anggota Kodap III Puncak Ilaga mengeluhkan kondisi kritis yang mereka alami.

“Kami sudah tidak punya makanan. Banyak teman lari turun ke kampung cari makan, sebagian tidak kembali, ” ujar suara dalam rekaman itu dengan nada lemah.

Informasi di lapangan menyebutkan, situasi ini terjadi karena jalur logistik menuju markas OPM di hutan telah tertutup total akibat operasi keamanan gabungan TNI–Polri. Warga sekitar pun enggan membantu kelompok tersebut karena takut menjadi sasaran balasan dari aparat maupun teror lanjutan dari kelompok bersenjata.

Masyarakat Tak Lagi Mendukung

Tokoh masyarakat Papua, Alex Wonda, menilai krisis ini sebagai bukti bahwa perjuangan OPM sudah kehilangan arah dan dukungan.

“Kalau mereka benar berjuang untuk rakyat, mengapa rakyat sendiri justru takut menolong mereka? Karena masyarakat tahu, OPM hanya membawa penderitaan, ” tegas Alex. “Sekarang alam dan keadaan membuktikan perjuangan mereka tidak lagi mendapat restu.”

Seruan Damai dari Tokoh Agama

Nada serupa juga disampaikan oleh Pendeta Daniel Murib dari Puncak Jaya. Ia mengaku prihatin terhadap kondisi para anggota OPM yang kini hidup dalam kelaparan di hutan tanpa arah perjuangan yang jelas.

“Tidak ada masa depan dalam pelarian. Tuhan tidak menghendaki kekerasan, ” ujarnya. “Kembalilah kepada keluarga, kepada kehidupan yang damai. Papua butuh pembangunan, bukan peperangan.”

Perjuangan yang Kehilangan Tujuan

Kondisi yang terjadi di tubuh OPM saat ini menandakan bahwa perjuangan bersenjata tersebut hanya menyisakan penderitaan. Dukungan masyarakat kian menurun, simpatisan luar negeri semakin menutup mata, sementara di lapangan, para anggota hanya berjuang untuk bertahan hidup, bukan memperjuangkan cita-cita.

Pemerintah dan aparat keamanan di Papua menyatakan siap menerima anggota OPM yang ingin menyerahkan diri, dengan jaminan keselamatan serta pembinaan agar mereka bisa kembali hidup normal di tengah masyarakat.

Kekerasan Tidak Pernah Membawa Kemakmuran

Krisis kelaparan yang kini menimpa OPM adalah cermin dari perjuangan yang salah arah. Tidak ada kemerdekaan yang lahir dari kelaparan, pelarian, dan teror terhadap sesama.

Perjuangan sejati untuk rakyat Papua bukan di hutan dengan senjata, melainkan di sekolah, ladang, dan meja pembangunan tempat di mana masa depan Papua sebenarnya sedang diperjuangkan.

(APK/ Redaksi (JIS) 

Read Entire Article
Karya | Politics | | |