Langit Bilogai Tak Lagi Sunyi: Satgas Yonif 509 Peluk Masyarakat dengan Senyum, Bukan Senjata

1 week ago 18

PAPUA - Di sebuah tempat bernama Pos Langit Bilogai, di mana hamparan awan seolah bisa diraih dengan tangan, sebuah cerita tentang kehangatan dan kemanusiaan tengah ditulis oleh prajurit-prajurit TNI dari Satgas Yonif 509/Koops Habema. Bukan dengan tembakan atau komando, tapi dengan senyum dan sapaan tulus yang membekas di hati masyarakat.

Pada Rabu, 9 April 2025, suasana di Pos Langit Bilogai tak ubahnya seperti rumah sendiri. Warga yang melintas disambut dengan ramah, diajak berbincang, dan didengarkan. Di balik seragam loreng dan raut tegas, tampak ketulusan hati prajurit TNI yang ingin menjadi lebih dari sekadar penjaga perbatasan mereka ingin menjadi keluarga.

“Kami di sini bukan hanya menjaga, tapi juga ingin dikenal sebagai saudara. Masyarakat perlu tahu bahwa TNI adalah bagian dari kehidupan mereka sehari-hari, ” ujar salah satu prajurit dengan nada bersahabat.

Obrolan santai seputar cuaca, hasil panen, hingga cerita anak-anak di sekolah jadi pengikat hubungan. Tak ada jarak, tak ada rasa takut. Yang ada hanyalah senyum saling menguatkan. Seorang ibu bahkan dengan mata berkaca-kaca mengungkapkan:  

“Saya senang sekali. Mereka sopan, suka menyapa. Kami merasa lebih aman karena mereka seperti anak-anak sendiri.”

Mayjen TNI Lucky Avianto, Pangkoops Habema, memuji pendekatan humanis ini sebagai fondasi kokoh untuk membangun Papua yang damai dan sejahtera.

“Di Langit Bilogai, prajurit kita menunjukkan kekuatan sejati TNI: bukan hanya kekuatan fisik, tapi kekuatan hati. Mereka membangun kepercayaan, membangun kedekatan, dan itu jauh lebih berharga dari apapun, ” ungkapnya dengan penuh apresiasi.

Pangkoops menambahkan bahwa interaksi kecil seperti senyuman dan sapaan hangat memiliki efek besar.  

“Inilah wujud nyata operasi kemanusiaan. Ketika rakyat merasa dilindungi dan dicintai, maka stabilitas dan kedamaian akan tumbuh dengan sendirinya.”

Di bawah langit yang membiru, Pos Langit Bilogai menjadi saksi bisu bahwa kemanusiaan tak pernah lekang oleh waktu. Satgas Yonif 509 mengajarkan bahwa menjaga negeri ini tidak selalu tentang senjata, tapi juga tentang memeluk, menyapa, dan mendengarkan.

Langit Papua mungkin luas dan tinggi, tapi dari bilik kecil pos ini, cinta untuk Tanah Cenderawasih dipancarkan dalam bentuk paling murni: sebuah senyuman yang menjembatani dua hati TNI dan rakyat.

Authentication: 

Dansatgas Media HABEMA, Lieutenant Colonel Inf Iwan Dwi Prihartono

Read Entire Article
Karya | Politics | | |