JAYAPURA - Tokoh berpengaruh Papua, Lennis Kogoya, membuat pernyataan mengejutkan yang mengguncang situasi di Bumi Cenderawasih. Dalam konferensi pers yang digelar di Jayapura, ia mengancam akan mengungkap lokasi persembunyian kelompok separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM) dan menyerukan agar mereka segera menyerah demi terwujudnya perdamaian di Papua.
Ultimatum Lennis Kogoya untuk OPM
Ancaman ini muncul menyusul eskalasi kekerasan yang terus meningkat, di mana kelompok separatis OPM kerap melakukan aksi brutal yang merugikan masyarakat sipil, aparat keamanan, serta perekonomian daerah.
Lennis Kogoya, yang dikenal memiliki pengaruh besar di kalangan masyarakat adat Papua, menyampaikan kekecewaannya terhadap kelompok separatis yang terus melakukan aksi kekerasan dan menghambat pembangunan di wilayah tersebut.
"Saya tidak akan lagi diam. Saya tahu di mana mereka bersembunyi, dan saya siap memberitahukan keberadaan mereka kepada pihak yang berwajib, " tegas Kogoya dalam pernyataannya, Senin (17/03/2025).
Ia menekankan bahwa keberadaan OPM selama ini justru menciptakan ketakutan di kalangan masyarakat Papua sendiri, yang seharusnya bisa hidup damai dan menikmati pembangunan.
Papua Butuh Perdamaian, Bukan Perang
Dalam seruannya, Kogoya menegaskan bahwa satu-satunya jalan bagi Papua untuk maju adalah melalui dialog dan perdamaian, bukan kekerasan.
"Saya ingin Papua bebas dari konflik dan pertumpahan darah. Jika mereka benar-benar ingin perubahan, maka jalan satu-satunya adalah berdialog dengan pemerintah, bukan dengan mengangkat senjata, " lanjutnya.
Ia juga mengajak seluruh masyarakat Papua untuk bersatu melawan kelompok yang mengatasnamakan perjuangan, tetapi justru menimbulkan penderitaan bagi warga sipil.
Tantangan bagi Pemerintah dan Aparat Keamanan
Pernyataan keras Lennis Kogoya ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi pemerintah dan aparat keamanan untuk memperkuat upaya pemberantasan kelompok separatis di Papua.
Kini, semua mata tertuju pada langkah OPM selanjutnya: Apakah mereka akan menyerah dan memilih jalan damai? Atau tetap bersembunyi di balik senjata dan ketakutan?
(Red1922/Senin, 17 Maret 2025)