PAPUA - Semangat gotong royong dan nasionalisme menyatu di halaman SD YPPK Petrus Ayata, Distrik Aifat Timur Jauh, Kabupaten Maybrat, Minggu (13/07/2025). Di sinilah prajurit Satgas Pamtas RI–PNG Mobile Gobang IV Yonif 10 Marinir/SBY bahu-membahu bersama para siswa dalam aksi bersih-bersih lingkungan sekolah.
Tak hanya membawa sapu dan semangat, para personel TNI juga membawa pesan kebangsaan dan cinta tanah air dalam program pembinaan teritorial terbatas yang rutin mereka gelar. Kegiatan ini menjadi sarana edukatif sekaligus jembatan keakraban antara aparat keamanan dan generasi muda Papua.
“Kami hadir bukan hanya untuk menjaga perbatasan, tetapi juga membentuk karakter dan semangat kebangsaan generasi muda Papua. Lewat kegiatan ini, kami ingin menanamkan pentingnya kebersihan, kedisiplinan, serta rasa cinta tanah air sejak dini, ” ujar Letda Marinir Margo Nugroho, Danpos Ayata, saat ditemui di lokasi kegiatan.
Sekolah Bersih, Jiwa Anak Negeri Semakin Bersemi
Dalam suasana penuh keceriaan, para prajurit TNI dan siswa bergotong royong membersihkan halaman, kelas, dan fasilitas sekolah lainnya. Dengan senyum tulus dan canda tawa, mereka tidak hanya membersihkan fisik sekolah, tetapi juga menyemai nilai moral dan kebangsaan di benak anak-anak Papua.
Tak ketinggalan, Satgas Yonif 10 Marinir juga menyampaikan pesan-pesan ringan namun bermakna seperti pentingnya menjaga kebersihan, saling menghormati, serta bangga menjadi bagian dari Indonesia.
Pendidikan dan Patriotisme: Dua Misi dalam Satu Aksi
Program seperti ini menjadi bentuk nyata kontribusi Satgas Marinir tidak hanya dalam bidang pertahanan, tetapi juga pembangunan karakter generasi penerus bangsa. Aksi sosial yang dilakukan secara konsisten ini menjadi bukti bahwa TNI hadir dengan hati untuk Papua.
“Kami percaya, dari ruang kelas yang bersih akan lahir anak-anak hebat. Dan dari tangan-tangan kecil yang bekerja bersama hari ini, akan tumbuh pemimpin masa depan yang cinta NKRI, ” pungkas Danpos Ayata.
Simbol Persatuan: Loreng & Seragam Sekolah Satu Irama
Kegiatan ini menjadi potret harmoni yang membanggakan: tentara dan murid sekolah berdiri sejajar, bukan sebagai penjaga dan warga, tetapi sebagai mitra dalam membangun masa depan Papua yang bersih, cerdas, dan damai.
(PenSatgas Yonif 10 Marinir/SBY)