MEDAN – Seorang mahasiswi dari salah satu perguruan tinggi di Deli Serdang melaporkan telah menjadi korban dugaan pelecehan seksual oleh seorang pria berinisial BP, yang disebut-sebut menjabat sebagai ketua sebuah asosiasi pengusaha di Kota Medan.
Peristiwa itu disebut terjadi pada oktober 2025, bermula saat korban yang kita sebut sebagai MA (25) berkenalan dengan BP saat menjadi instruktur pelatihan di dekat kantor asosiasi tempat BP beraktivitas sekitar bulan Juni 2025.
"Awalnya dia menghubungi saya untuk konsultasi. Kami mulai berkomunikasi lewat WhatsApp, " ujar MA saat ditemui pada Rabu, (15/10/2025) malam.
Menurut pengakuannya, BP kemudian menjemputnya di kos-kosan menggunakan mobil dan mengajaknya makan di kawasan Kualanamu. Setelah makan, MA mengaku diajak berpindah tempat oleh BP dengan alasan ingin menyampaikan sesuatu yang penting.
“Karena saya menaruh kepercayaan dan menganggap beliau sebagai sosok orang tua, saya ikut, ” katanya.
Namun, MA mengaku dibawa ke sebuah kamar di kawasan Kualanamu dan mengklaim telah mengalami tindakan yang tidak pantas.
“Saya merasa dipaksa, dan tidak punya pilihan, ” ujarnya.
Lebih lanjut, MA mengaku sempat menerima berbagai janji dari BP setelah kejadian, termasuk janji akan dinikahi, diberi rumah dan kendaraan. Namun, setelah menyampaikan bahwa dirinya mengalami keterlambatan menstruasi dan mengaku kemungkinan hamil, MA mengaku tidak lagi dapat menghubungi BP.
“Saya diblokir setelah semuanya terjadi, ” ujarnya.
Diketahui, BP adalah seorang pria yang sudah memiliki istri dan anak yang bertempat tinggal di seputaran Kota Medan.
Perbuatan yang dilakukan BP diduga sudah merusak masa depan seorang siswi yang memiliki jenjang karier yang masih panjang.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, pihak BP belum memberikan keterangan resmi. Upaya konfirmasi melalui pesan singkat dan sambungan telepon belum mendapatkan respons.
