Mantan Bos Google, OpenAI, dan Meta Bikin Perusahaan AI Rp 5 Triliun

1 month ago 23

TEKNOLOGI - Bayangkan sebuah tim yang terdiri dari para jenius di balik kemajuan teknologi paling mutakhir. Itulah gambaran tim di balik Periodic Labs, sebuah perusahaan rintisan kecerdasan buatan (AI) yang baru saja menggebrak dunia dengan pendanaan fantastis senilai US$ 300 juta atau sekitar Rp 5 triliun. Para pendirinya bukanlah orang sembarangan; mereka adalah mantan karyawan dari raksasa teknologi seperti Google, OpenAI, dan Meta, yang kini bersatu dengan visi ambisius untuk merevolusi cara kita menemukan dan menciptakan material baru.

Ekin Dogus Cubuk dan Liam Fedus adalah dua nama di balik layar Periodic Labs. Cubuk, yang sebelumnya memimpin tim penelitian material dan bahan kimia di Google Brain dan Deepmind, memiliki rekam jejak gemilang. Ia adalah salah satu otak di balik GNoME, sebuah program AI yang berhasil menemukan dua juta kristal baru pada tahun 2023. Pengalaman Cubuk dalam menggali potensi material melalui AI menjadi fondasi kuat bagi perusahaan ini.

Sementara itu, Liam Fedus memiliki koneksi langsung dengan terobosan AI yang mengubah dunia. Ia adalah salah satu peneliti yang terlibat dalam penciptaan ChatGPT, sebuah tonggak penting dalam pengembangan bahasa alami AI. Tak hanya itu, Fedus juga dikreditkan dengan penciptaan jaringan saraf (neural network) pertama yang mampu menampung triliunan parameter, sebuah pencapaian teknis yang luar biasa.

Kekuatan Periodic Labs tidak berhenti pada kedua pendirinya. Perusahaan ini juga berhasil menarik talenta-talenta terbaik dari industri AI, termasuk Rishabh Agarwal, seorang mantan pegawai Meta. Agarwal bahkan pernah mendapatkan tawaran langsung dari Mark Zuckerberg, pendiri Facebook dan CEO Meta, untuk bergabung dengan 'tim super' AI milik Meta. Namun, tawaran gaji dan saham bernilai puluhan miliar rupiah tidak mampu menahan ambisinya untuk berkontribusi di Periodic Labs.

Ambisi besar Periodic Labs ini mendapat dukungan penuh dari deretan investor ternama dunia. Nama-nama besar seperti Andreessen Horowitz, DST, Nvidia, Accel, Elad Gil, Jeff Dean, Eric Schmidt, dan Jeff Bezos telah menanamkan modal mereka, menunjukkan kepercayaan tinggi terhadap visi perusahaan ini. Total pendanaan yang berhasil dikumpulkan mencapai US$ 300 juta (Rp 5 triliun), sebuah angka yang mencerminkan potensi besar yang dilihat para investor.

Fokus utama Periodic Labs pada tahap awal adalah menciptakan superkonduktor yang lebih unggul. Material ini diharapkan mampu bekerja lebih efisien dan membutuhkan energi lebih sedikit dibandingkan dengan yang digunakan saat ini dalam perangkat komputer. Lebih dari itu, perusahaan ini bertekad untuk mengumpulkan seluruh data terkait material yang ada di dunia. Data masif ini nantinya akan menjadi 'bahan bakar' bagi 'ilmuwan AI' mereka untuk bereksperimen dan menciptakan material-material baru yang belum pernah ada sebelumnya. (PERS)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |