Membangun Desa yang Hidup dan Menghidupi,  Herman Djide: Merancang Parwisata dan Pangan dari Akar Rumput

1 day ago 3

PANGKEP SULSEL - Pembangunan desa tidak seharusnya hanya berfokus pada pembangunan fisik seperti jalan atau kantor desa. Desa adalah sumber kehidupan yang lebih luas—di sinilah pangan diproduksi, budaya dilestarikan, dan potensi wisata tumbuh alami. Untuk itu, membangun desa masa depan berarti menyatukan kekuatan alam, pertanian, dan pariwisata dalam satu visi yang berkelanjutan.

Sumber Daya Alam ( SDA) berlimpah yang di miliki setiap desa untuk menciptakan desa-desa produktif dan indah. Mereka bisa mereklamasi rawa menjadi lahan pertanian dan pemukiman yang aman, mengelola air dengan sistem kanal dan tanggul, serta membangun desa wisata yang menggabungkan keindahan alam, budaya lokal, dan teknologi ramah lingkungan. Desa-desa di Pangkep ini diharapkan bukan hanya tempat tinggal, tetapi juga destinasi dan pusat ekonomi.

Bayangkan jika desa-desa di Pangkep memiliki SDA diantaranya rawa, bukit, dan kebun, sawah, gunung sungai kecil, bisa dibangun dengan pendekatan serupa. Kita bisa menciptakan desa agrowisata yang tidak hanya menjual pemandangan, tetapi juga pengalaman—pengunjung bisa memetik buah, melihat proses pengolahan hasil pertanian seperti susu ubi jalar hingga menikmati kuliner lokal yang sehat dan alami. Rawa-rawa bisa dimanfaatkan sebagai ekowisata, tempat wisata edukatif tentang keanekaragaman hayati, konservasi air, dan flora-fauna endemik.

Di sisi pertanian, pendekatan bisa menunjukkan pentingnya sistem terintegrasi. Kita bisa mengembangkan lahan pertanian terpadu, memadukan pertanian organik, peternakan kecil, dan pengolahan produk menjadi industri rumahan. Produk seperti susu dari ubi jalar, keripik lokal, hingga minuman herbal bisa menjadi nilai tambah ekonomi sekaligus daya tarik wisata.

Ini memberi peluang bagi warga desa untuk tetap tinggal di kampung halaman, dengan pekerjaan yang layak dan membanggakan.

Selain itu, desa masa depan harus dibangun dengan konsep sirkular dan ekologis. Limbah dari pertanian bisa diolah menjadi pupuk organik. Air hujan bisa ditampung dan digunakan ulang. Energi bisa diambil dari panel surya atau biogas. Rumah bisa dibangun dari material lokal dan ramah lingkungan. Desa bukan hanya tempat yang “alami, ” tetapi juga menjadi contoh peradaban hijau yang modern.

Tentu semua ini tidak bisa terjadi tanpa perencanaan yang matang dan partisipasi masyarakat. Kunci utama dari pembangunan desa  yang bisa kita adopsi adalah: merancang dengan visi jangka panjang, mengelola potensi alam secara cerdas, dan melibatkan warga dalam setiap tahap pembangunan.

Pembangunan desa yang menyatukan wisata, pertanian, dan keberlanjutan bukanlah mimpi. Ini adalah kebutuhan. Di tengah krisis iklim, urbanisasi, dan ancaman terhadap ketahanan pangan, desa harus menjadi solusi, bukan hanya objek pembangunan. Dengan strategi yang tepat, kita bisa menciptakan desa yang bukan hanya hidup, tapi menghidupi—untuk warganya, untuk alam, dan untuk masa depan Pangkep dan untuk  Indonesia.

Pangkep 6 April 2025

Penulis: Herman Djide Ketua Dewan Pimpinan Daerah Jurnalis Nasional Indonesia Cabang Kabupaten Pangkep 

Read Entire Article
Karya | Politics | | |