Slawi, — Lapas Kelas IIB Slawi menggelar kegiatan pembukaan Pelatihan Kemandirian Pertukangan Kayu pada hari ini bertempat di Aula Dr. Sahardjo Lapas Kelas IIB Slawi. Kegiatan dimulai pukul 10.00 WIB dan dilaksanakan bekerja sama dengan Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Tegal.
Pelatihan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Slawi dan dihadiri oleh Kepala BLK Kabupaten Tegal beserta jajaran Lapas Kelas IIB Slawi. Program pelatihan bertujuan untuk membekali Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dengan keterampilan pertukangan kayu guna meningkatkan kompetensi kerja dan peluang kemandirian ekonomi setelah kembali ke masyarakat.
Dalam sambutannya, Kepala Lapas Kelas IIB Slawi, Edi Kuhen, menyampaikan apresiasi atas dukungan BLK Kabupaten Tegal dan menegaskan relevansi pelatihan tersebut dalam perkembangan dunia usaha saat ini.
“Pelatihan pertukangan kayu ini sangat relevan dengan tren pembangunan saat ini, di mana produk berbahan dasar kayu kembali diminati dan memiliki nilai ekonomi tinggi. Kami berharap WBP dapat mengikuti kegiatan ini dengan sungguh-sungguh sehingga nantinya keterampilan yang diperoleh dapat menjadi bekal berharga dalam kehidupan bermasyarakat, ” ujar Kalapas.
Sementara itu, Kepala BLK Kabupaten Tegal, Samsudin, juga menyampaikan komitmen BLK dalam mendukung program pembinaan kemandirian bagi WBP.
“Kami berkomitmen untuk terus bersinergi dengan Lapas Kelas IIB Slawi dalam memberikan pelatihan yang berbasis kompetensi. Harapan kami, peserta dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan maksimal dan mampu menerapkan keterampilan yang dipelajari sebagai modal untuk membangun kehidupan yang lebih baik setelah bebas, ” ungkapnya.
Pelatihan pertukangan kayu ini akan berlangsung selama beberapa hari ke depan dengan kombinasi materi teori dan praktik, serta ditutup dengan uji kompetensi bagi seluruh peserta.
Dengan terselenggaranya program pelatihan ini, Lapas Slawi membuktikan komitmennya untuk mendukung salah satu dari 13 program akselerasi Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan yakni pemberdayaan warga binaan melalui kegiatan UMKM. Diharapkan para WBP dapat menjadi pribadi yang produktif, mandiri, dan siap berdaya guna di tengah masyarakat, sekaligus mendukung tujuan Pemasyarakatan dalam membina WBP menuju reintegrasi sosial yang sukses.















































