Menghidupkan Wisata Tani, Membangun Ekonomi Desa yang Berkelanjutan

3 weeks ago 22

PANGKEP SULSEL - Kabupaten Pangkep dikenal sebagai daerah yang kaya akan sumber daya alam, terutama di sektor pertanian dan perikanan. Namun, potensi besar ini sering kali belum dimanfaatkan secara maksimal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Salah satu peluang yang bisa dikembangkan adalah konsep wisata tani,  

Misalnya saja, di Jalan Penas 7, Kelurahan Biraeng, Kecamatan Minasatene. Kawasan ini memiliki berbagai keunggulan alam yang jarang ditemukan di tempat lain, terdapat saluran irigasi, hamparan persawahan yang luas, rawa-rawa yang eksotis, serta lokasinya yang hanya 300 meter dari rel kereta api dengan latar belakang jejeran gunung yang menawan.

Dengan semua potensi tersebut, wisata tani di daerah ini bukan hanya sekadar tempat rekreasi, tetapi juga bisa menjadi motor penggerak ekonomi masyarakat. Jika dikembangkan dengan konsep yang tepat, wisata tani bisa memberikan dampak positif bagi para petani, pelaku UMKM, serta masyarakat desa secara keseluruhan.

Mengapa Wisata Tani di Pangkep Layak Dikembangkan?

1. Potensi Alam yang Unik

Kombinasi antara sawah, rawa, dan latar pegunungan menciptakan pemandangan yang indah dan memberikan pengalaman berbeda bagi wisatawan. Banyak orang saat ini mencari ketenangan dari hiruk-pikuk kota, dan wisata tani seperti ini bisa menjadi alternatif yang menarik.

2. Dekat dengan Jalur Transportasi

Lokasinya yang memberikan akses yang mudah bagi wisatawan, baik yang datang dari dalam maupun luar daerah. Dengan adanya jalur transportasi yang baik, pengembangan kawasan ini menjadi lebih realistis dan berpotensi menarik lebih banyak pengunjung.

3. Meningkatkan Perekonomian Petani dan UMKM

Salah satu masalah utama di desa adalah hasil pertanian yang sering kali dihargai murah di pasar. Dengan adanya wisata tani, petani bisa menjual hasil panennya langsung kepada pengunjung dengan harga yang lebih menguntungkan. Selain itu, UMKM lokal juga bisa berkembang dengan menjual produk khas daerah seperti olahan hasil pertanian, kuliner tradisional, hingga kerajinan tangan.

4. Memberdayakan Masyarakat Desa

Pengembangan wisata tani ini tidak hanya menguntungkan petani dan UMKM, tetapi juga membuka peluang kerja bagi masyarakat desa. Misalnya, anak-anak muda bisa menjadi pemandu wisata, menyediakan jasa transportasi lokal, atau mengelola penginapan berbasis rumah warga (homestay).

Membuka Peluang Wisata Edukasi dan Ekowisata

Wisata tani tidak hanya berfokus pada keindahan alam dan aktivitas pertanian, tetapi juga bisa dikembangkan menjadi wisata edukasi dan ekowisata.

Wisata Edukasi: Sekolah-sekolah bisa menjadikan kawasan ini sebagai tempat belajar langsung tentang ekosistem sawah, cara bertani, pengelolaan irigasi, hingga pentingnya konservasi rawa. Anak-anak bisa belajar menanam padi, mengenal tanaman herbal, atau melihat proses pengolahan hasil pertanian.

Ekowisata: Dengan adanya rawa-rawa, kawasan ini bisa menjadi habitat bagi berbagai jenis burung dan satwa air. Jika dikelola dengan baik, wisatawan bisa menikmati aktivitas seperti birdwatching, naik perahu di rawa, atau trekking ringan di sekitar persawahan dan pegunungan.

Mengapa Harus Fokus ke Desa, Bukan Kota?

Saat ini, banyak kegiatan ekonomi dan tempat wisata terpusat di kota, seperti di Taman Musafir Pangkajene atau halaman stadion Andik Mappe. Padahal, jika semua usaha hanya terkonsentrasi di kota, desa akan semakin tertinggal, dan para pelaku usaha kecil yang tinggal di pedesaan sulit berkembang.

Konsep wisata tani ini adalah solusi agar ekonomi tetap hidup di desa. Dengan memanfaatkan potensi alam yang ada, masyarakat desa bisa berkembang tanpa harus bergantung pada pusat kota. Ini bukan hanya tentang wisata, tetapi juga tentang membangun kemandirian ekonomi desa.

Tantangan dan Solusi dalam Pengembangan Wisata Tani

Tentu, mengembangkan wisata tani bukanlah hal yang mudah. Ada beberapa tantangan yang perlu dihadapi, seperti:

Infrastruktur yang Belum Memadai

Akses jalan, fasilitas umum, dan sarana pendukung wisata perlu diperbaiki agar pengunjung merasa nyaman. Pemerintah daerah dan investor perlu berkolaborasi untuk membangun infrastruktur yang baik.

Kesadaran Masyarakat

Tidak semua masyarakat desa langsung menerima ide wisata tani. Oleh karena itu, sosialisasi dan edukasi perlu dilakukan agar mereka memahami manfaat jangka panjang dari konsep ini.

Keberlanjutan Lingkungan

Pengembangan wisata tidak boleh merusak ekosistem sawah dan rawa yang sudah ada. Perlu ada perencanaan yang matang agar wisata ini tetap menjaga keseimbangan alam.

Kesimpulan: Wisata Tani, Solusi Masa Depan untuk Desa yang Mandiri

Pengembangan wisata tani di Biraeng adalah peluang besar yang tidak boleh diabaikan. Dengan keindahan alamnya, kemudahan akses, serta potensi ekonomi yang bisa digali, kawasan ini bisa menjadi destinasi wisata yang tidak hanya menarik pengunjung, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Daripada hanya berkumpul di kota, lebih baik kita mulai membangun ekonomi dari desa untuk desa. Dengan kerja sama antara masyarakat, pemerintah, dan pelaku usaha, wisata tani bisa menjadi ikon baru yang membanggakan bagi Kabupaten Pangkep dan sekitarnya. Suasana baru akan tercipta, ekonomi akan tumbuh,   dan desa akan semakin maju tanpa kehilangan jati dirinya.

Pangkep 27 Maret 2025

Penulis Herman Djide Ketua Dewan Pimpinan Daerah Jurnalis Nasional Indonesia Cabang Kabupaten Pangkep 

Read Entire Article
Karya | Politics | | |