Menko Polkam Dorong Penguasaan AI, Waspadai Ancaman Deepfake & Disinformasi

4 days ago 11

Jakarta - Penguasaan teknologi Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI) bukan sekadar tren, melainkan sebuah tanggung jawab strategis bangsa. Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Jenderal TNI (Purn.) Djamari Chaniago menekankan hal ini sebagai fondasi penting untuk memperkuat koordinasi kebijakan, mempercepat pengambilan keputusan, dan meningkatkan sistem deteksi dini terhadap berbagai gangguan di ranah politik dan keamanan.

“Memahami dan menguasai AI adalah bagian dari tanggung jawab strategis untuk mendukung fungsi koordinasi dan pengambilan keputusan yang cepat, akurat, dan terukur, ” ujar Djamari dalam acara Sosialisasi dan Pengenalan AI bagi Aparatur Kemenko Polkam di Jakarta, Selasa (14/10/2025).

Namun, di balik potensi manfaatnya yang luar biasa, Menko Polkam juga tak luput mengingatkan tentang risiko serius yang mengintai. Ancaman penyalahgunaan deepfake, disinformasi yang disebarkan melalui algoritma, hingga potensi serangan keamanan siber menjadi perhatian utama. Hal ini menuntut pemahaman mendalam mengenai etika, keamanan, dan tata kelola AI yang ketat agar teknologi ini benar-benar bermanfaat bagi negara.

“Sosialisasi ini menjadi momentum penting untuk memperkuat kapasitas kelembagaan Kemenko Polkam agar semakin adaptif, inovatif, dan bertanggung jawab dalam menghadapi perkembangan teknologi, ” tegasnya.

Wakil Menko Polkam, Letjen TNI (Purn.) Lodewijk F. Paulus, turut menambahkan pentingnya konsep smart defence yang cerdas, efisien, dan terintegrasi. Konsep ini dinilai krusial dalam menghadapi berbagai ancaman modern, terutama yang berkembang di ranah siber.

Sementara itu, Deputi Koordinasi Komunikasi dan Informasi Kemenko Polkam, Marsda TNI Eko Dono Indarto, memaparkan tiga pilar utama dalam mengawal pengembangan AI di lingkungan Kemenko Polkam. Ketiga fokus tersebut meliputi: pertama, koordinasi lintas kementerian untuk memastikan setiap penggunaan AI berjalan terkendali; kedua, integrasi infrastruktur data demi menjaga kedaulatan data nasional; dan ketiga, pencegahan penyalahgunaan AI yang berpotensi mengancam stabilitas politik dan keamanan nasional.

Acara sosialisasi ini turut menghadirkan pandangan dari para ahli, yaitu Pengamat Teknologi Informasi Yono Reksoprodjo dan Tenaga Ahli Utama Badan Komunikasi Pemerintah Wahyu Andrianto. Turut hadir pula Sesmenko Polkam Letjen TNI Mochammad Hasan, bersama seluruh Deputi dan pejabat eselon II di lingkungan Kemenko Polkam, menunjukkan betapa seriusnya perhatian lembaga terhadap isu strategis ini.**

Read Entire Article
Karya | Politics | | |