Menperin Dukung Kolaborasi Energi China untuk Hilirisasi Batu Bara

4 hours ago 2

JAKARTA - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyambut baik potensi kerja sama strategis antara perusahaan energi Tiongkok, Beiken Energy Group, dengan Indonesia. Langkah ini digagas untuk mendorong pengembangan proyek 'coal to chemical' atau mengubah batu bara menjadi produk kimia di tanah air.

Upaya ini merupakan bagian integral dari strategi Kementerian Perindustrian (Kemenperin) untuk memperkuat fondasi rantai pasok industri kimia nasional. Dengan memanfaatkan batu bara sebagai bahan baku, Indonesia berambisi menghasilkan produk petrokimia yang memiliki nilai tambah tinggi.

“Indonesia memiliki potensi luar biasa dalam mengembangkan industri coal to chemical, khususnya untuk memproduksi turunan seperti metanol, olefin, propilena, poliolefin, BDO, dan bahan kimia lanjutan lainnya. Saya sangat berharap kolaborasi dengan Beiken Energy dapat mengakselerasi hilirisasi industri kimia, memperkuat rantai pasok kita, sekaligus menekan angka impor bahan baku kimia, ” ujar Menperin dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.

Pertemuan antara Menperin dan perwakilan Beiken Energy Group telah berlangsung di Beijing, Tiongkok, pada Jumat (10/10) lalu, guna membahas secara mendalam penguatan kemitraan kedua belah pihak.

Beiken Energy Group, sebuah perusahaan yang berbasis di Beijing sejak tahun 2009, dikenal memiliki keahlian mendalam dalam rekayasa terintegrasi, eksplorasi dan produksi minyak serta gas, serta pengembangan teknologi konversi energi, termasuk teknologi gasifikasi batu bara.

Teknologi yang dimiliki Beiken Energy dinilai sangat prospektif untuk mendukung transformasi industri batu bara Indonesia. Alih-alih hanya berfokus pada karbonisasi, Indonesia dapat beralih menghasilkan produk kimia bernilai tinggi, seperti poliolefin dan BDO (1, 4-Butanediol).

Lebih lanjut, teknologi Beiken diklaim mampu menjawab berbagai tantangan dalam pemrosesan batu bara kalori rendah. Perusahaan ini juga siap menghadapi profil usaha berisiko tinggi yang umum terjadi pada proyek strategis di Indonesia, seperti kondisi bertekanan dan bersuhu tinggi.

Pendekatan ini diharapkan tidak hanya memperkuat hilirisasi industri kimia nasional, tetapi juga membuka lebar peluang kolaborasi dalam pengembangan industri berbasis gasifikasi.

Meskipun Beiken Energy belum memiliki investasi di Indonesia, perusahaan ini telah menyatakan minat kuat untuk menjajaki peluang kerja sama, terutama dalam pengembangan industri coal to chemical yang fokus pada gasifikasi batu bara kalori rendah.

“Teknologi Beiken sangat potensial untuk mengoptimalkan pengolahan batu bara kalori rendah menjadi bahan kimia bernilai tambah. Ini sejalan dengan agenda hilirisasi nasional kami untuk memperkuat struktur industri kimia dasar dan mengurangi ketergantungan pada bahan baku impor, ” tegas Menperin.

Pengembangan coal to chemical merupakan pilar krusial dalam strategi industrialisasi Indonesia yang mengedepankan peningkatan nilai tambah dan efisiensi rantai pasok.

Melalui kolaborasi dengan mitra internasional yang unggul secara teknologi seperti Beiken, diharapkan kapasitas industri kimia nasional dapat terus ditingkatkan. Hal ini termasuk peningkatan produksi metanol, yang merupakan bahan baku antara untuk berbagai produk petrokimia lainnya seperti olefin, propilena, dan poliolefin.

Pertemuan dengan Beiken Energy Group ini menjadi momentum penting dalam mempererat kerja sama internasional demi mendukung transformasi industri nasional yang didorong oleh inovasi teknologi.

“Dengan dukungan dari mitra strategis seperti Beiken Energy, saya sangat optimistis bahwa pengembangan proyek coal to chemical ini akan mempercepat terbentuknya ekosistem industri kimia yang tangguh, efisien, dan mampu bersaing di kancah global, ” pungkas Menperin. (PERS

Read Entire Article
Karya | Politics | | |