Menyapa Hati di Perbatasan: Marinir Satgas Yonif 1 Tumbuhkan Semangat Anak-anak Papua

6 hours ago 4

YAHUKIMO - Di tengah hamparan alam liar Papua yang memesona, suara tawa anak-anak menggema, pecah di antara barisan loreng hijau para prajurit. Satgas Pamtas RI-PNG Mobile Yonif 1 Marinir, di bawah komando Koops Habema, tak hanya menjalankan tugas menjaga perbatasan, tetapi juga membangun jembatan hati dengan generasi penerus bangsa. Selasa 29, April 2025.

Dalam kegiatan patroli rutin yang berlangsung di Kampung Distrik Dekai, para prajurit Marinir tak sekadar berkeliling, tetapi menyempatkan diri untuk menyapa dan berinteraksi dengan masyarakat, khususnya anak-anak. Dengan penuh kehangatan, mereka mengajak berbincang, mendengarkan cerita polos dari bibir-bibir kecil yang penuh harapan, sambil membagikan biskuit sebagai bentuk perhatian sederhana namun bermakna.

Dansatgas Letkol Marinir Siswanto menegaskan pentingnya sentuhan sosial ini di tengah derasnya arus perubahan zaman.  

"Kami ingin memberikan ruang bagi anak-anak di wilayah perbatasan untuk merasa didengar, dihargai, dan dibina. Melalui komunikasi sederhana ini, kami berharap bisa menumbuhkan rasa percaya diri mereka serta menanamkan nilai-nilai kebersamaan dan cinta tanah air, " ujarnya.

Semangat yang dibawa para Marinir ini bukan sekadar tugas, melainkan misi kemanusiaan untuk hadir bukan hanya sebagai penjaga, tetapi juga sebagai sahabat yang setia menemani perjalanan anak-anak menuju masa depan.

Pangkoops Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, turut memberikan apresiasinya terhadap kegiatan ini.  

"Kegiatan ini membuktikan bahwa di tengah segala perbedaan, persaudaraan tetaplah kekuatan terbesar. Di tengah tantangan, kebersamaan menjadi cahaya harapan. Semoga semangat persaudaraan ini terus tumbuh di tanah Papua, membawa kedamaian, kesejahteraan, dan masa depan yang cerah bagi seluruh masyarakat, " tuturnya penuh harap.

Di setiap langkah prajurit, terpatri misi besar: bukan hanya menjaga perbatasan negara, tetapi juga membangun jembatan hati di perbatasan jiwa. Di tangan-tangan kecil anak Papua yang kini tersenyum, terletak harapan besar bagi Indonesia yang lebih bersatu dan kuat.

Authentication: Kopda M Fajar

Read Entire Article
Karya | Politics | | |