PAPUA - Di tengah hening dan hijaunya hutan perbatasan, di tanah yang menjadi gerbang paling timur Nusantara, semangat kebangsaan kembali dikobarkan. Satgas Pamtas RI–PNG Mobile Gobang IV Yonif 10 Marinir/SBY, bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Maybrat, menggelar kegiatan sosialisasi ideologi dan wawasan kebangsaan yang menyentuh langsung hati generasi muda di wilayah perbatasan Distrik Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat, Selasa (29/7/2025).
Bertemakan “Bersatu dalam Perbedaan, Tangguh dalam Kebhinekaan”, kegiatan ini dirancang sebagai bentuk nyata sinergi antara TNI dan pemerintah daerah dalam membangun karakter generasi muda perbatasan, agar tumbuh menjadi pribadi yang tangguh, cinta tanah air, dan sadar jati diri bangsa.
Para siswa-siswi yang hadir bersama guru dan wali murid disuguhkan materi seputar Bela Negara, Bhinneka Tunggal Ika, dan Sejarah Kebangsaan dalam suasana yang hangat, interaktif, dan penuh semangat. Dengan pendekatan yang ramah dan edukatif, para prajurit TNI menyampaikan nilai-nilai luhur kebangsaan secara sederhana namun menyentuh, dari hati ke hati.
Tidak hanya mendengarkan materi, para pelajar juga ikut serta dalam kuis kebangsaan, menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan lantang, serta berdiskusi aktif dengan para prajurit yang menjadi panutan. Kegiatan ini disambut penuh antusias dan rasa bangga oleh warga sekolah yang merasa diperhatikan, bahkan di pelosok negeri.
Menjaga Tapal Batas, Menyemai Semangat Bangsa
Komandan Pos (Danpos) Susumuk, Lettu Marinir Richardo Sidabutar, menegaskan bahwa menjaga perbatasan bukan hanya tentang memegang senjata dan mengamankan wilayah, tapi juga menjaga jiwa dan semangat kebangsaan dari generasi penerus bangsa yang tinggal di ujung negeri.
“Menjaga perbatasan bukan hanya soal menjaga garis batas di peta, tapi juga menjaga semangat merah putih di dada anak-anak negeri ini. Kami ingin mereka tumbuh dengan rasa bangga sebagai bagian dari Indonesia, memahami sejarah bangsanya, dan mencintai tanah airnya. Dari sinilah, dari perbatasan ini, tumbuh generasi tangguh yang akan menjaga merah putih tetap berkibar sepanjang masa, ” ujar Lettu Richardo.
Perbatasan: Bukan Wilayah Terpinggir, Tapi Titik Awal Masa Depan
Kegiatan ini membuktikan bahwa perbatasan bukanlah garis ujung, melainkan titik awal untuk membangun masa depan bangsa. Dengan menjangkau sekolah-sekolah dan anak-anak di daerah terpencil, Satgas Marinir dan Pemda Maybrat tidak hanya membentengi wilayah secara fisik, tetapi juga membentengi jiwa nasionalisme generasi muda.
Melalui program-program humanis seperti ini, TNI dan pemerintah daerah memberi pesan yang kuat: bahwa siapa pun, di mana pun mereka berada, berhak merasa bangga menjadi bagian dari Indonesia. Dan dari wilayah yang jauh dari hiruk pikuk kota, suara NKRI tetap menggema lantang dari hati, untuk negeri.
Kontributor: PenSatgas Yonif 10 Marinir/SBY