NDUGA - Di tengah pegunungan Nduga yang penuh tantangan, prajurit-prajurit gagah dari Satgas Yonif 733/Masariku Koops Habema tak hanya berdiri sebagai penjaga perbatasan, tetapi juga sebagai sahabat sejati bagi masyarakat Papua. Selasa (8/4/2025), di Distrik Kenyam, mereka merajut tali persaudaraan dengan cara yang unik: melalui latihan pencak silat bersama anak-anak setempat.
Kegiatan ini, yang merupakan bagian dari program pembinaan teritorial, tidak hanya mengajarkan teknik bela diri, tetapi juga menyebarkan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam pencak silat: kedisiplinan, kebersamaan, dan cinta tanah air. Setiap gerakan yang diajarkan oleh para prajurit menjadi media untuk menyampaikan pesan perdamaian, menguatkan rasa kebanggaan terhadap budaya, dan mempererat hubungan antara TNI dan masyarakat.
Tawa ceria anak-anak Nduga yang bersemangat mengikuti setiap langkah dan gerakan silat adalah pemandangan yang mengharukan. Mereka bukan lagi melihat seragam loreng sebagai simbol jarak, tetapi sebagai wujud nyata kehadiran saudara yang peduli dan mengayomi mereka.
Komandan Satgas Yonif 733/Masariku, Letkol Inf Julius Jongen Matakena, menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah upaya untuk membangun komunikasi dan kepercayaan antara TNI dan masyarakat setempat. "Kami ingin menunjukkan bahwa kehadiran kami bukan hanya untuk menjaga keamanan, tetapi juga untuk menjadi bagian dari keluarga besar masyarakat Papua, " ujarnya dengan penuh ketulusan.
Antusiasme masyarakat pun sangat tinggi. Mereka berharap kegiatan ini bisa terus berlanjut, agar nilai-nilai positif bisa terus ditanamkan pada generasi muda Nduga. "Pencak silat bukan hanya tentang pertahanan diri, tetapi tentang mempererat silaturahmi dan menanamkan rasa cinta pada tanah air, " ujar salah satu warga dengan penuh harapan.
Pangkoops Habema Mayjen TNI Lucky Avianto memberikan apresiasi mendalam atas inisiatif yang dilakukan oleh Satgas Yonif 733/Masariku. "Apa yang dilakukan oleh prajurit Yonif 733 ini adalah contoh nyata dari komitmen TNI untuk membangun hubungan yang harmonis dan berkelanjutan dengan masyarakat Papua, " tegas Mayjen Avianto.
Di Tanah Papua yang penuh tantangan, latihan pencak silat ini bukan sekadar kegiatan fisik. Ia adalah simbol dari persaudaraan yang semakin erat dan bukti nyata bahwa melalui kebersamaan, TNI dan masyarakat dapat saling menguatkan dan membangun masa depan yang lebih baik bersama.
Authentication:
Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono