Mesin Diesel Ramah Lingkungan, Inovasi ITS untuk Pertanian Lamongan

1 month ago 23

SURABAYA - Tim dosen dan mahasiswa Departemen Teknik Mesin Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) baru saja menyelesaikan program pengabdian kepada masyarakat (abmas) yang penuh makna di Desa Wanar, Kecamatan Pucuk, Kabupaten Lamongan. Dipimpin oleh M Khoirul Effendi PhD, inovasi yang dihadirkan adalah sistem Diesel Dual Fuel (DDF) pada mesin diesel pompa air. Tujuannya jelas: mendorong efisiensi energi, menekan emisi, dan yang terpenting, meningkatkan daya saing sektor pertanian di desa tersebut.

Melihat potensi pertumbuhan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) sektor pertanian Indonesia yang terus membaik, ITS meyakini bahwa adopsi inovasi dan hasil riset yang aplikatif di lapangan akan memperkuat tren positif ini. Program DDF di Desa Wanar menjadi bukti nyata model kolaborasi antara akademisi dan petani dalam mempercepat transformasi pertanian.

Sistem DDF yang diterapkan pada mesin diesel pompa air ini menggunakan tipe low pressure. Gas LPG diinjeksikan ke saluran udara masuk, dikontrol oleh Engine Control Unit (ECU) berdasarkan data dari sensor RPM dan sensor Throttle Position (TPS). Rangkaian komponennya meliputi ECU, tabung LPG, sensor RPM, sensor TPS, injektor, gas regulator, dan berbagai perangkat pendukung lainnya.

Sebelumnya, ECU mesin DDF ini telah menunjukkan potensi luar biasa. Dalam pengujian pada Alat Mekanis Multiguna Pedesaan (AMMDES), penghematan solar bisa mencapai 70 persen. Hal ini membuat operasi mesin diesel tidak hanya lebih ekonomis, tetapi juga menghasilkan emisi gas buang yang lebih rendah, tanpa mengorbankan kinerja daya (power).

“Tipe low pressure ini tidak memodifikasi mesin diesel yang ada, perawatan relatif mudah dan murah, serta nilai jual mesin tetap baik, ” ujar Khoirul Effendi PhD, memberikan jaminan mengenai kemudahan dan nilai ekonomis teknologi ini.

Program abmas ini merupakan hasil kolaborasi erat antara tim Teknik Mesin ITS, Kelompok Tani Surya Mandiri, dan warga Desa Wanar. Rangkaian kegiatannya meliputi sesi pemahaman awal (pre-test), penyampaian materi, evaluasi pemahaman (post-test), hingga serah terima alat dan praktik langsung pengoperasian.

Hasilnya sangat menggembirakan. Pemahaman warga setempat mengenai pengoperasian pompa air berbasis dual fuel dan manfaat positifnya terhadap lingkungan meningkat hingga 80 persen. Puncak acara ditandai dengan serah terima unit pompa DDF kepada Bapak Hasan Abdullah, Ketua Kelompok Tani Surya Mandiri, dilanjutkan dengan demonstrasi komponen, Standar Operasional Prosedur (SOP) pengoperasian, perawatan, dan penanganan masalah sederhana.

“Teknologi dual fuel dari ITS ini tidak hanya meringankan biaya bahan bakar, tetapi juga menginspirasi petani muda untuk berinovasi dengan pendekatan ramah lingkungan, ” ungkap Hasan Abdullah. Ia menambahkan, “Alat ini memberi harapan baru bagi petani di desa kami, terutama dalam menjaga produktivitas dan keberlanjutan usaha tani.”

Inisiatif ini semakin memperkuat misi ITS dalam menghidupkan pertanian ramah lingkungan menuju desa yang berdaya saing. Melalui transfer teknologi, edukasi, dan pemberdayaan, model kolaboratif di Desa Wanar ini membuktikan bahwa inovasi yang tepat guna, hemat energi, dan rendah emisi mampu meningkatkan efisiensi pengairan, menekan biaya operasional, dan menjaga kelestarian lingkungan.

ITS dan para mitra kini mendorong replikasi program ini ke desa-desa lain, bahkan membuka peluang riset lanjutan seperti otomatisasi sistem, pemantauan kinerja, dan konversi alat pertanian lainnya berbasis dual fuel. Kegiatan abmas ini secara nyata turut mendukung upaya pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), mulai dari ketahanan pangan, energi bersih, hingga penanganan perubahan iklim dan kemitraan global. (PERS)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |