MOROWALI, SULTENG - Sebuah inovasi mencengangkan hadir dari Kabupaten Morowali! Panglima Daerah Militer (Pangdam) XIII/Palakka Wira, Mayjen TNI Jonathan Binsar Parluhutan Sianipar, bersama Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Sulawesi Tengah, Nuzul Rahmat, dibuat terkesima oleh mesin pemilah sampah otomatis yang dirancang langsung oleh Bupati Morowali, Iksan Baharudin Abdul Rauf.
Kejutan ini terjadi saat keduanya berkesempatan menyaksikan pengetesan perdana mesin tersebut di kediaman Bupati di Desa Labota, Selasa (28/10). Mayjen TNI Jonathan bahkan mengaku sangat kagum dengan efektivitas alat tersebut.
"Kalau saya pribadi melihat alat pemilah sampah ini sangat efektif, ya. Di wilayah luar Jawa ini tantangan utamanya bagaimana memisahkan sampah basah dan kering. Nah, dengan adanya mesin ini, saya sangat surprise karena bisa langsung mengurai antara sampah plastik dan organik, " ujarnya dengan nada kagum.
Pangdam yang dikenal ramah ini juga menambahkan bahwa hasil pemilahan sampah organik dapat diolah menjadi pupuk, sementara sampah plastik berpotensi dimanfaatkan untuk kegiatan UMKM melalui proses pemanasan atau pengecilan ukuran.
"Saya baru lihat ada beberapa sampah di tong itu bisa langsung memisahkan sendiri. Sebagai orang fisika, saya sampai bertanya-tanya bagaimana cara kerjanya, karena logikanya sulit juga, apalagi tanpa operator. Ini terobosan luar biasa, " ungkapnya, menunjukkan kekagumannya yang mendalam.
Senada dengan Pangdam, Kajati Sulawesi Tengah, Nuzul Rahmat, menilai inovasi ini sebagai langkah nyata Pemerintah Kabupaten Morowali dalam mengatasi persoalan lingkungan yang selama ini menjadi isu krusial di wilayah industri.
"Kami sangat mengapresiasi langkah ini, karena persoalan mendasar di masyarakat adalah lingkungan. Melalui inovasi ini, pemerintah daerah hadir dengan solusi konkret yang mendukung kehidupan masyarakat agar lebih layak dan sehat, " kata Nuzul dengan antusias.
Ia juga menambahkan bahwa inovasi yang digagas Bupati Morowali ini mencerminkan pemikiran yang maju dan visioner.
"Ini sudah two step ahead (dua langkah ke depan), karena selain mengatasi sampah, juga membantu mengurangi polusi dan menjaga keseimbangan lingkungan di daerah yang dinamis seperti Morowali, " tutupnya.
Baik Pangdam maupun Kajati, sama-sama optimis bahwa mesin pemilah sampah otomatis ini dapat menjadi solusi efektif untuk persoalan sampah di Morowali, khususnya di Kecamatan Bahodopi. Inovasi ini diharapkan dapat segera diimplementasikan untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat bagi masyarakat Morowali.


















































