BANDA ACEH - Gubernur Aceh, Muzakir Manaf alias Mualem, menyoroti besarnya kekayaan alam Tanah Rencong sebagai modal strategis bagi Republik Indonesia. Ia meyakini potensi gas melimpah di wilayah South Andaman dapat menjadi kunci untuk meringankan beban utang negara yang mencapai ribuan triliun rupiah.
“Aceh kita tahu bahwa untuk masa depan lebih potensi lagi, menjanjikan lagi, karena dengan temuan gas di Andaman yang dikerjakan oleh Mubadala itu hutang kita kecil, hutang kita berapa puluh ribu triliun itu kecil, kalkulasi beberapa tokoh kita sanggup membeli kapal selam 251 unit, plus kita sanggup membayar hutang, ” ujar Mualem.
Pernyataan tersebut disampaikan Mualem usai menikmati jamuan makan malam dan ramah tamah bersama pimpinan serta anggota Badan Legislasi (Baleg) Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) di Restoran Pendopo Gubernur Aceh, pada Selasa (21/10/2025).
Di tengah optimisme potensi sumber daya alam yang dimiliki Aceh, Mualem secara tegas mendorong agar revisi Undang-Undang Pemerintahan Aceh (UUPA) dapat segera disahkan. Baginya, pengesahan ini krusial untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan mengangkat Aceh dari status provinsi miskin.
“Ini harapan kita semua, kebanggaan kita semua, di Aceh akan terjadi. Mudah-mudahan apa yang kita harapkan supaya Aceh lebih maju dan Indonesia lebih makmur, ” tuturnya penuh harap.
Lebih lanjut, Mualem menegaskan pentingnya perpanjangan Otsus Aceh seumur hidup dengan alokasi 2, 5 persen dari Dana Alokasi Umum (DAU) nasional, sebuah hak yang sudah diberikan kepada Provinsi Papua.
“Diperpanjang sampai seumur hidup, seperti papua. Kenapa Papua boleh, kita tidak boleh, ” tegasnya, menyuarakan keadilan dan kesetaraan.
Menanggapi aspirasi tersebut, Ketua Baleg DPR RI, Bob Hasan, mengapresiasi visi dan semangat Mualem dalam memajukan Aceh. Ia menekankan bahwa prioritas utama pembangunan adalah kesejahteraan masyarakat.
Bob Hasan pun menunjukkan optimisme tinggi bahwa pembahasan revisi UUPA akan rampung dan disahkan pada tahun ini, memberikan angin segar bagi harapan masyarakat Aceh. (PERS)
