JAKARTA - Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria mengemukakan bahwa Peta Jalan Kecerdasan Artifisial (AI) Nasional sedang disusun dengan tujuan utama menciptakan keseimbangan krusial. Fokusnya adalah mendorong inovasi teknologi AI sembari secara bersamaan membangun benteng proteksi terhadap segala risiko yang mungkin timbul dari penerapannya.
"Di dalam peta jalan AI ini kita membuat keseimbangan antara inovasi-inovasi yang dilakukan dengan juga proteksi terhadap risiko-risiko yang akan terjadi, " jelas Nezar saat ditemui di Kantor Kemkomdigi, Jakarta Pusat, pada Jumat (17/10/2028).
Lebih lanjut, ia memaparkan bahwa peta jalan ini akan menjadi katalisator bagi pemanfaatan AI di berbagai sektor vital negara, mencakup bidang kesehatan, pendidikan, keuangan, transportasi, dan sektor-sektor strategis lainnya. Dokumen ini juga akan menetapkan landasan prinsipil bagi adopsi AI, seperti akuntabilitas yang kuat, transparansi dalam setiap proses, serta penghormatan terhadap hak cipta.
"Semangatnya itu kita maksimalkan manfaatnya dari AI ini, kita minimalkan juga risiko-risiko yang muncul, " ujar Nezar, menegaskan komitmen untuk meraih potensi penuh AI sambil mengantisipasi dan meredam potensi negatifnya.
Saat ini, draf Peta Jalan AI Nasional telah memasuki tahap finalisasi. Proses ini berjalan paralel dengan penyusunan Peraturan Presiden (Perpres) yang akan mengatur aspek keamanan dan keselamatan dalam pengembangan serta penggunaan AI.
"Bulan ini drafnya selesai, tapi kan ada proses lagi karena setiap peraturan itu kan ada proses harmonisasi dan lain-lain dilihat agar dia tidak tumpang tindih dengan peraturan-peraturan yang ada, " ucap Nezar, menguraikan tahapan administratif yang harus dilalui.
Peta Jalan AI Nasional beserta peraturan terkait pengembangan dan penggunaan AI ini rencananya akan diterbitkan dalam bentuk Perpres. Kementerian Komunikasi dan Digital menargetkan kedua dokumen penting ini dapat terbit pada tahun berjalan.
"Kalau prosesnya sudah selesai saya kira segera (terbit), kita berharap tahun ini bisa selesai, " harap Nezar.
Proses perancangan Peta Jalan AI Nasional ini dikatakan telah melalui serangkaian diskusi mendalam yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Pembahasan rancangan tersebut terwujud dalam 21 kali pertemuan yang berhasil menghimpun partisipasi lebih dari 400 orang.
"Jadi kita coba merangkum semua aspirasi yang muncul dari para pemangku kepentingan, " kata Nezar, menyoroti upaya inklusivitas dalam penyusunan peta jalan.
Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menekankan pentingnya Peta Jalan AI Nasional sebagai instrumen penyelarasan visi dalam pengembangan AI di Indonesia. Ia mengibaratkan peta jalan ini layaknya panduan navigasi yang krusial untuk memastikan arah pengembangan AI yang tepat dan efisien. (PERS)