Nilai TKA Gerbang Baru Seleksi PTN, dan Sekolah Kedinasan 2026

2 hours ago 1

JAKARTA - Nilai Tes Kemampuan Akademik (TKA) kini menjadi gerbang utama bagi siswa yang bercita-cita menapaki jenjang perguruan tinggi negeri melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2026. Namun, pertanyaan menggelitik muncul: bagaimana nasib para pejuang ilmu yang mengincar sekolah kedinasan?

Kepala Pusat Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Rahmawati, mengungkapkan bahwa pihaknya tengah serius menjajaki potensi perluasan penggunaan nilai TKA. Ambisi ini tidak hanya berhenti pada perguruan tinggi negeri (PTN), tetapi juga merambah ke perguruan tinggi di bawah kementerian/lembaga (PTKL) dan institusi kedinasan.

"Memang untuk perluasan dari PTN ke PTKL dan kedinasan ini kami masih menjajaki dulu ya. Jadi saat ini memang sedang fokus untuk menyiapkan proses TKA ini dengan baik, " ujar Rahmawati usai peluncuran laporan survei SPMB Katadata Insight Center di Pintar Campus, Jakarta, pada Selasa (30/9/2025).

Rahmawati menekankan bahwa kualitas dan integritas pelaksanaan TKA menjadi faktor krusial dalam upaya meyakinkan berbagai institusi pendidikan untuk mengadopsi nilai tes ini sebagai salah satu instrumen seleksi.

"Alhamdulillah kalau dari segi pendaftaran kan sudah jutaan yang mendaftar, yang ini kita perlu kawal betul ini adalah proses pelaksanaannya nih, harus berintegritas dan jujur, sehingga hasilnya betul-betul baik dan berkualitas ya. Ketika hasil ini baik dan berkualitas, saya rasa akan jauh lebih mudah meyakinkan lebih banyak pengguna dari hasil TKA, " jelasnya.

Menelisik lini masa penerimaan mahasiswa baru, Rahmawati optimis masih ada cukup waktu untuk membangun kesepakatan dengan pihak-pihak lain.

"Kalau dilihat dari timeline-nya masih cukup waktu untuk meyakinkan pengguna yang lain ya. Jadi yang kita kejar ini kan untuk SNBP karena memang pendaftarannya dimulai 5 Januari, tapi kalau kita lihat seperti PTKL dan yang lain-lain itu kan timeline-nya masih di April ya, jadi masih ada cukup waktu kita untuk mem-promote penggunaan hasil TKA ini ke stakeholder ya, " tuturnya.

Ia menegaskan, peluang TKA untuk dilirik oleh seleksi sekolah kedinasan di tahun 2026 sangat bergantung pada kematangan proses dan pelaksanaan TKA itu sendiri. Angka partisipasi siswa yang tinggi dan kualitas hasil yang terjamin menjadi poin penting yang akan menjadi pertimbangan.

Hingga saat ini, tingginya jumlah pendaftar TKA memberikan gambaran yang jelas mengenai posisi kompetitif siswa di tingkat nasional berdasarkan nilai akademis mereka.

Untuk memastikan hasil TKA benar-benar mencerminkan potensi siswa secara akurat, Rahmawati mengimbau para peserta untuk memanfaatkan momen ini sebaik-baiknya demi mengasah kemampuan dengan menjunjung tinggi nilai kejujuran.

Data per tanggal 30 September 2025 pukul 19.30.01 dari laman TKA Kemendikdasmen menunjukkan bahwa lebih dari 2, 83 juta siswa SMA/MA dan SMK telah mendaftar untuk mengikuti TKA.

Provinsi DI Yogyakarta memimpin dalam hal partisipasi pendaftar TKA SMA/MA dengan angka mencapai 96, 5%. Sebanyak 26.198 siswa dari total 27.148 di provinsi tersebut telah mendaftar. Mayoritas provinsi telah melampaui angka 50% pendaftar, kecuali Papua Pegunungan yang tercatat di angka 20, 1%.

Rahmawati meyakini bahwa TKA memiliki potensi besar untuk menjadi instrumen seleksi yang andal, bahkan hingga ke tingkat perguruan tinggi luar negeri.

"Sangat layak ya, lagi kita sudah sepenuhnya berbasis komputer, kita betul-betul bisa menjaga supaya kualitas maupun implementasi pelaksanaannya baik. Karena dulu ketika masih Ujian Nasional yang masih ada berbasis paper and pencil pun ternyata sudah digunakan kan, apalagi sekarang dengan TKA yang sepenuhnya berbasis komputer, " pungkasnya. (PERS)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |