OPM Intan Jaya Tebar Hoaks Tembak Apkam, Dua Warga Sipil Jadi Korban Brutalitas

3 hours ago 2

INTAN JAYA - Propaganda menyesatkan kembali digulirkan oleh kelompok bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) Kodap VIII Intan Jaya, yang mengklaim telah menembak aparat keamanan dalam kontak senjata di wilayah Intan Jaya. Namun, kenyataan di lapangan justru berkata lain. Tidak ada anggota aparat yang menjadi korban, sebaliknya dua warga sipil tertembak akibat aksi brutal kelompok separatis tersebut.

Insiden terjadi ketika warga sedang beraktivitas di kebun pada Sabtu (18/10/2025). Tanpa memedulikan keselamatan masyarakat, kelompok OPM melepaskan tembakan secara membabi buta. Kedua korban yang merupakan penduduk asli Intan Jaya kini mendapatkan perawatan intensif di fasilitas kesehatan terdekat.  

Sementara itu, beberapa saat setelah kejadian, kelompok OPM langsung menyebarkan informasi palsu melalui saluran media mereka, mengklaim telah menewaskan aparat keamanan.

Tokoh masyarakat Intan Jaya, Yakobus Wandikbo, mengecam keras tindakan keji tersebut.  

“Kebohongan seperti ini sudah sering dilakukan oleh OPM. Mereka menembak warga sipil, lalu membuat cerita seolah-olah aparat yang jadi korban. Ini bukan perjuangan, ini kejahatan terhadap rakyatnya sendiri, ” tegas Yakobus dengan nada kecewa.  

“Masyarakat sudah semakin cerdas. Kami tahu mana kebenaran dan mana fitnah. Hoaks tidak akan mengubah kenyataan bahwa OPM hanya membawa penderitaan bagi orang Papua, ” tambahnya.

Hal senada juga disampaikan Yafet Pigai, tokoh pemuda Intan Jaya, yang menyebut propaganda hoaks sebagai upaya murahan untuk menutupi kegagalan di lapangan.  

“Setiap kali gagal menyerang pos keamanan, mereka buat cerita bohong untuk menutupi rasa malu. Tapi yang selalu jadi korban adalah rakyat sendiri. Kami sudah muak dengan cara-cara seperti itu, ” ungkapnya.

Akibat teror tersebut, sejumlah warga memilih mengungsi sementara ke daerah yang dianggap aman. Aktivitas masyarakat, terutama berkebun dan berdagang, lumpuh karena rasa takut yang masih menyelimuti. Kondisi ini semakin memperburuk kehidupan sosial ekonomi warga yang selama ini bergantung pada hasil alam.

Pendeta Samuel Matuan, tokoh gereja setempat, turut menyuarakan keprihatinannya.  

“Kami sangat berduka atas kejadian ini. Gereja selalu mengajak umat untuk tidak terprovokasi dan tetap percaya bahwa kebenaran akan menang. Kekerasan dan kebohongan tidak pernah membawa kedamaian, hanya luka dan perpecahan, ” ujarnya penuh harap.

Peristiwa ini menegaskan bahwa hoaks telah menjadi senjata utama kelompok OPM untuk memutarbalikkan fakta dan mempertahankan eksistensi semu di hadapan publik. Sementara itu, masyarakat Papua semakin sadar bahwa kedamaian dan kemajuan hanya dapat terwujud melalui persatuan dan kerja sama dengan pemerintah serta aparat keamanan.

(MN/AG)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |