OPM Kembali Beraksi! Pegawai Honorer Dukcapil Intan Jaya Ditembak Mati

1 month ago 15

INTAN JAYA - Kekerasan di Papua kembali memakan korban. Seorang pegawai honorer Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kabupaten Intan Jaya tewas ditembak kelompok separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM) saat menjalankan tugasnya. Insiden keji ini semakin menambah daftar panjang aksi teror OPM terhadap warga sipil yang tidak bersalah. Rabu 19, Maret 2025.

Kronologi Penembakan Brutal  

Berdasarkan informasi dari pihak kepolisian, serangan terjadi sekitar pukul 11.00 WIT saat korban tengah melakukan pendataan kependudukan di daerah pegunungan Intan Jaya. Tanpa peringatan, kelompok bersenjata OPM menghadang korban dan melepaskan tembakan mematikan.  

Korban tewas di tempat, sementara pelaku langsung melarikan diri ke dalam hutan untuk menghindari pengejaran aparat keamanan.  

Korban yang telah bekerja sebagai pegawai honorer selama dua tahun ini sedang menjalankan tugasnya sebagai bagian dari program pemerintah dalam meningkatkan administrasi kependudukan di daerah terpencil. Namun, niat baiknya justru berujung pada kematian tragis di tangan kelompok separatis.  

Aksi Teror OPM Semakin Brutal 

Serangan terhadap pegawai negeri sipil, termasuk tenaga honorer, bukan kali pertama terjadi di Papua. Dalam beberapa tahun terakhir, OPM kerap menyasar pekerja sipil, tenaga kesehatan, guru, hingga pekerja proyek infrastruktur. Bahkan, aparat pemerintahan yang bertugas membangun daerah juga tak luput dari serangan kelompok ini.  

Konflik bersenjata di Papua semakin menunjukkan eskalasi yang mengkhawatirkan. Dengan semakin meningkatnya aksi kekerasan, warga Papua kini hidup dalam ketakutan.  

Tuntutan Masyarakat: Segera Tindak Tegas OPM!  

Masyarakat Intan Jaya dan sejumlah tokoh adat kini menyerukan agar aparat keamanan bertindak tegas terhadap OPM. Mereka meminta pemerintah untuk memperkuat pengamanan dan melindungi warga sipil yang menjadi sasaran kelompok separatis ini.  

"Kami lelah hidup dalam ketakutan. Setiap hari selalu ada ancaman. Kami ingin pemerintah segera mengambil langkah tegas sebelum lebih banyak korban berjatuhan, " ujar Marthinus Yikwa, salah satu tokoh masyarakat setempat.  

Masyarakat kini menanti tindakan nyata dari pemerintah dan aparat keamanan. Apakah pembunuhan ini akan kembali dibiarkan berlalu? Ataukah ini menjadi momen bagi negara untuk menumpas aksi brutal OPM demi keamanan warga Papua? Waktu akan menjawab. (Red1922).

Read Entire Article
Karya | Politics | | |