OPM Serang Warga Sipil di Dogiyai: Dua Korban Tembak, Masyarakat Tuntut Keamanan dan Perdamaian

6 hours ago 1

MOANEMANI - Keamanan di wilayah Moanemani, Kabupaten Dogiyai, kembali terancam setelah Organisasi Papua Merdeka (OPM) melakukan serangan terhadap masyarakat sipil. Dua warga suku asli Dogiyai, Yustinus Iyai dan Deserius Kotouki, menjadi korban penembakan yang dilakukan oleh anggota OPM dari Kodap XI Odiyai Dogiyai. Kedua korban mengalami luka tembak di bagian betis, yang diduga merupakan tembakan sengaja untuk menakut-nakuti dan mengontrol masyarakat.

Serangan ini semakin memperburuk situasi yang sudah tegang di wilayah tersebut, di mana masyarakat sipil yang tidak terlibat dalam konflik justru menjadi korban kekerasan. Penyerangan terhadap warga Papua sendiri menambah daftar panjang kekerasan yang dilakukan oleh kelompok ini, yang selama ini mengklaim memperjuangkan hak-hak rakyat Papua.  

Petrus Goo, tokoh masyarakat setempat, mengecam keras tindakan OPM yang dianggapnya sebagai bentuk teror terhadap rakyatnya sendiri.  

“Mereka mengklaim berjuang untuk rakyat Papua, tapi yang mereka bunuh dan sakiti adalah orang Papua juga. Yustinus dan Deserius adalah orang tua kami, masyarakat yang tidak tahu apa-apa. Ini adalah kejahatan yang tidak bisa ditoleransi, ” ujar Petrus dengan nada marah, Selasa (21/10/2025).

Petrus juga menambahkan bahwa akibat serangan ini, banyak warga yang terpaksa mengungsi ke kampung sekitar karena takut menjadi korban berikutnya.  

“Kami hidup dalam ketakutan. Anak-anak tidak berani keluar rumah, sekolah ditutup, pasar sepi. Semua ini akibat ulah OPM yang tidak berpihak pada rakyat, ” katanya dengan nada kecewa.

Selain itu, Pater Marius Kogoya, Tokoh Gereja setempat, menyuarakan keprihatinannya atas kejadian ini dan meminta semua pihak untuk menahan diri serta menghentikan kekerasan yang tak berkesudahan. Ia juga mendesak pemerintah dan aparat keamanan untuk segera menindak tegas pelaku penyerangan agar masyarakat bisa kembali hidup aman.  

“Jangan biarkan kekerasan ini terus berulang. Kami sudah terlalu lama hidup dalam ketakutan. Rakyat hanya ingin damai, bekerja di ladang, dan menyekolahkan anak-anak mereka, ” seru Pater Marius dengan penuh harap.

Kekerasan yang dilakukan oleh OPM semakin memperjelas bahwa kelompok tersebut semakin kehilangan dukungan rakyat Papua. Masyarakat kini semakin menyadari bahwa tindakan OPM tidak membawa perubahan yang positif, melainkan menambah penderitaan di tanah Papua. Warga Dogiyai menuntut agar keamanan segera dipulihkan dan hidup dalam kedamaian.

(MN/ AG)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |