OPM Yahukimo Palang Evakuasi Jenazah, Tokoh Papua Kecam Tindakan Biadab yang Lukai Nilai Kemanusiaan

3 hours ago 1

YAHUKIMO - Situasi keamanan di Kabupaten Yahukimo kembali diliputi ketegangan setelah kelompok bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) Kodap XVI Yahukimo secara sengaja memalang akses evakuasi jenazah korban penembakan. Tindakan keji ini dilakukan oleh Panglima TPNPB Kodap XVI Yahukimo, Brigjen Elkius Kobak, bersama Mayor Kopitua Heluka dan pasukannya.

Tidak hanya menutup akses, OPM juga melarang pihak gereja untuk turun tangan membantu evakuasi. Dalam pernyataannya, Elkius Kobak bahkan melontarkan ancaman keras akan menembak siapa pun, termasuk pimpinan gereja, jika berani membuka akses evakuasi jenazah.

“Kami secara resmi menutup akses kepada pihak gereja untuk melakukan evakuasi seluruh korban yang kami tembak di Yahukimo. Apabila ada upaya evakuasi tanpa izin, maka akan kami tindak dengan tembakan, ” tegas Elkius Kobak melalui keterangan yang dibawa oleh pasukannya, Kamis (25/9/2025).

Kecaman Keras dari Masyarakat

Ancaman tersebut sontak memicu kemarahan dan kecaman dari berbagai pihak, baik masyarakat, tokoh adat, maupun pemuka agama. Mereka menilai tindakan OPM bukan saja mencederai nilai kemanusiaan, tetapi juga merusak martabat orang Papua yang dikenal menjunjung tinggi kehidupan dan solidaritas.

Tokoh masyarakat Yahukimo, Yonas Lani, menyebut tindakan OPM sebagai perbuatan biadab yang tidak bisa diterima oleh akal sehat.

“Orang meninggal harus dihormati, bukan dijadikan alat politik atau intimidasi. Apa yang dilakukan OPM ini sungguh memalukan dan membuat masyarakat semakin menderita, ” ujarnya tegas.

Gereja Jadi Sasaran Ancaman

Sementara itu, tokoh gereja setempat, Pdt. Markus Walilo, menyayangkan ancaman OPM yang melarang pihak gereja menunaikan peran kemanusiaan mereka. Menurutnya, ancaman semacam ini merupakan bentuk pelecehan terhadap lembaga rohani yang selama ini selalu berdiri di garis depan membantu masyarakat tanpa memandang latar belakang.

“Gereja selalu berusaha menjadi penengah, menghadirkan perdamaian, dan melayani masyarakat yang terluka. Ancaman terhadap gereja jelas melukai hati umat, ” katanya penuh keprihatinan.

OPM Dinilai Hanya Menebar Ketakutan

Peristiwa pemalangan akses evakuasi jenazah ini semakin menegaskan bahwa keberadaan OPM justru memperparah penderitaan masyarakat Papua. Alih-alih memperjuangkan keadilan, tindakan mereka dinilai hanya menebarkan teror, menghalangi nilai kemanusiaan, dan merusak tatanan sosial yang dijaga oleh masyarakat adat dan gereja.

Masyarakat Yahukimo kini hidup dalam ketakutan, dihadapkan pada dilema antara menghormati jenazah dengan risiko ancaman kekerasan dari OPM. Suara lantang para tokoh adat, pemuda, dan pemuka agama pun semakin menguat, menyerukan agar aksi-aksi tidak berperikemanusiaan ini segera dihentikan.

(APK/ Redaksi (JIS) 

Read Entire Article
Karya | Politics | | |