Pandu Patria Sjahrir: Lelang Proyek 'Waste to Energy' Tarik 120 Investor

4 days ago 9

JAKARTA – Sebuah gebrakan signifikan dalam penanganan sampah nasional tengah digalakkan oleh Danantara Indonesia. Chief Investment Officer (CIO) mereka, Pandu Patria Sjahrir, baru-baru ini mengumumkan bahwa proses lelang untuk proyek ambisius 'waste to energy' (pengelolaan limbah menjadi energi) telah diluncurkan dan mendapat sambutan luar biasa. Hingga kini, antusiasme tampak jelas dari sekitar 120 perusahaan, baik dari dalam negeri maupun mancanegara, yang siap mengajukan penawaran.

“Kami mengumumkan proyek ini dua minggu lalu, dan sekarang ada sekitar 120 perusahaan yang ingin mengajukan penawaran, ” ungkap Pandu Patria Sjahrir, di Jakarta, Rabu (15/10/2025). Ia menambahkan bahwa kriteria utama dalam pemilihan pemenang lelang sangat jelas: “Dan cara kami memilih perusahaan (pemenang lelang) itu sederhana, yakni kami ingin teknologi terbaik dengan dampak lingkungan yang paling minimal.”

Proyek 'waste to energy' ini bukan sekadar inisiatif bisnis, melainkan sebuah langkah strategis pemerintah untuk merespons krisis sampah nasional yang semakin mengkhawatirkan. Volume timbunan sampah di Indonesia telah mencapai titik kritis, di mana jika seluruhnya dikumpulkan, dapat menutupi luas wilayah Jakarta dengan ketebalan sekitar 30 sentimeter. Fenomena ini tentu memicu kekhawatiran mendalam akan keberlanjutan lingkungan.

Untuk mendongkrak daya tarik proyek inovatif ini, pemerintah mengambil langkah terobosan dengan menghapus 'tipping fee' atau biaya pembuangan sampah. Ini menjadikan proyek ini sebagai yang pertama di dunia tanpa beban biaya pembuangan, sebuah terobosan yang patut diapresiasi.

“Kami juga telah menetapkan harga sebesar Rp20 per kilowatt hour (kWh), yang menurut saya cukup menarik, ” ujar Pandu, optimis mengenai daya saing proyek ini.

Tahap awal proyek ini direncanakan akan dimulai pada akhir tahun ini, dengan pembangunan 10 fasilitas pengolahan 'waste to energy' yang tersebar di lima kota besar di Indonesia. Rencana jangka panjang pun lebih megah lagi, mencakup pengembangan total 33 proyek dengan estimasi nilai investasi mencapai 150 hingga 200 juta dolar AS per proyek, atau setara dengan Rp2, 49 hingga Rp3, 32 triliun (dengan kurs Rp16.580 per dolar AS).

Pendanaan untuk proyek monumental ini sebagian akan bersumber dari dana yang berhasil dihimpun melalui Patriot Bond, yang hingga kini telah mencapai Rp50 triliun. “Secara kumulatif, ini akan menjadi proyek waste to energy terbesar di dunia, ” tegas Pandu Patria Sjahrir, menekankan skala dan dampak global dari inisiatif ini.

Sebelumnya, CEO Danantara Indonesia, Rosan Roeslani, juga telah menyampaikan kabar gembira pada Rabu (1/10) di Jakarta, mengenai keberhasilan pengumpulan dana Obligasi Patriot (Patriot Bond) senilai Rp50 triliun. Dana ini dialokasikan secara strategis untuk mendukung pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT) serta proyek konversi sampah menjadi energi (waste to energy). (PERS

Read Entire Article
Karya | Politics | | |