Papua Bangkit: Tokoh Adat Sepakat Lawan Teror OPM demi Damai dan Masa Depan Anak Negeri

14 hours ago 6

JAYAPURA - Tekanan dan teror selama bertahun-tahun akhirnya memantik perlawanan dari dalam. Para tokoh adat, pemuka agama, dan perwakilan masyarakat Papua bersatu suara: mereka tidak akan lagi diam. Dalam pertemuan penting bertema “Papua Aman, Papua Damai: Peran Masyarakat dalam Mencegah Kekerasan Separatis” yang digelar di Jayapura, Jumat (2/5/2025), para pemimpin lokal menyatakan komitmen penuh untuk melaporkan seluruh aktivitas Organisasi Papua Merdeka (OPM) kepada aparat keamanan.

Langkah berani ini diambil sebagai bentuk keprihatinan dan tanggung jawab atas terus berulangnya kekerasan yang melukai rakyat sipil. Forum ini difasilitasi oleh Dewan Adat Papua dan didukung oleh pemerintah daerah sebagai upaya konkret meredam ancaman kelompok separatis bersenjata di Tanah Papua.

“Cukup sudah rakyat kecil jadi korban. Kami tidak akan tinggal diam saat desa-desa dibakar dan nyawa melayang. Ini saatnya masyarakat adat berdiri di pihak perdamaian, ” tegas Yonas Wenda, Ketua Dewan Adat Papua.

Kekerasan yang dilakukan oleh TPNPB-OPM mulai dari penembakan guru dan tenaga medis, perusakan fasilitas pendidikan, hingga intimidasi warga telah menciptakan rasa takut yang mendalam. Tapi kini, ketakutan itu berubah menjadi tekad. Masyarakat akar rumput menyuarakan keinginan yang tulus: hidup damai, membesarkan anak-anak tanpa suara tembakan, dan merawat ladang tanpa ancaman.

Pendeta Markus Tabuni dari Nduga mengungkapkan pengalaman yang begitu dekat dengan ancaman kelompok bersenjata. “Kami orang kampung tidak butuh senjata. Kami butuh cangkul, buku sekolah, dan gereja yang tetap berdiri. Tapi selama ini yang datang justru ancaman. Maka kami putuskan, sudah saatnya melindungi kampung kami sendiri, ” ujarnya.

Langkah ini menandai babak baru: masyarakat Papua menolak dijadikan alat dalam konflik berkepanjangan. Mereka memilih keberanian, memilih masa depan. (APK/Red1922)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |