PANGKEP SULSEL— Muhammad Ilyas, salah seorang tokoh masyarakat Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), menyampaikan pandangan inspiratif saat melakukan konsultasi santai di kedai kopi Mariki Dii, Ujung Loe, Kelurahan Minasate, Kecamatan Minasatene, pada Sabtu (19/7/2025).
Dalam perbincangan yang berlangsung hangat bersama sejumlah warga, Ilyas menyoroti keberlangsungan pasar malam yang digelar di halaman Stadion Andi Mappe, Pangkajene. Acara ini berlangsung selama satu bulan penuh dan menjadi magnet hiburan bagi masyarakat, khususnya pada malam Sabtu dan Minggu.
Muhammad Ilyas menyampaikan apresiasinya atas penyelenggaraan Pesta Rakyat tersebut yang dinilai mampu menghidupkan suasana malam dan mendongkrak ekonomi rakyat kecil, khususnya pedagang kaki lima. Namun, ia juga memberi masukan agar kegiatan tersebut tak hanya menjadi ajang hiburan, tapi juga wahana edukasi dan pemberdayaan lokal.
“Saya mengusulkan agar pasar malam ini dilengkapi dengan pemutaran layar tancap, yang menayangkan video-video produksi lokal. Bisa dari dinas, desa, kelurahan, sekolah, atau komunitas-komunitas kreatif yang ada di Pangkep, ” kata Ilyas.
Menurutnya, pemutaran video lokal akan memberikan ruang ekspresi sekaligus apresiasi terhadap karya dan inovasi anak daerah. Hal ini dinilai penting sebagai bentuk edukasi publik yang menyenangkan dan mudah diterima oleh masyarakat luas.
Ia mencontohkan, banyak desa dan kelurahan kini telah menghasilkan berbagai inovasi dalam pengelolaan potensi lokal, mulai dari pertanian, kerajinan tangan, hingga pengembangan wisata alam dan budaya. Sayangnya, karya-karya tersebut masih minim publikasi dan belum tersentuh oleh masyarakat luas.
“Layar tancap bisa menjadi cara kreatif untuk menayangkan film dokumenter pendek, profil desa wisata, kegiatan pemberdayaan perempuan, UMKM, hingga kisah inspiratif dari pelosok Pangkep, ” ungkapnya.
Ilyas juga menilai, dengan menampilkan hasil produksi lokal, generasi muda akan termotivasi untuk berkarya dan mengangkat potensi kampung halamannya. Selain itu, kegiatan ini akan memperkuat identitas dan rasa bangga terhadap budaya lokal.
Warga yang turut hadir dalam diskusi tersebut menyambut baik usulan Ilyas. Beberapa bahkan menyarankan agar pemutaran layar tancap menjadi agenda rutin yang disisipkan setiap malam Minggu selama pesta rakyat berlangsung.
“Saya kira ini ide bagus. Daripada hanya hiburan musik dan wahana permainan, akan lebih lengkap jika masyarakat juga disuguhi tontonan edukatif dari karya anak bangsa, ” ujar Hamsah Sampo seorang wartawan Pangkep
Tak hanya masyarakat umum, usulan ini juga dianggap sejalan dengan visi Pemerintah Kabupaten Pangkep yang tengah mendorong peningkatan partisipasi publik dan pengembangan potensi lokal berbasis komunitas.
Bila usulan ini disetujui dan direalisasikan, pesta rakyat di Stadion Andi Mappe bukan hanya menjadi ajang hiburan rakyat semata, namun juga menjadi panggung literasi visual dan ajang unjuk karya anak negeri dari seluruh pelosok Pangkep.
Dengan cara ini, pesta rakyat akan memiliki nilai tambah: menyenangkan, memberdayakan, dan mencerdaskan. Sebuah langkah kecil dengan dampak besar bagi kemajuan daerah dan pembangunan karakter masyarakat lokal. ( Herman Djide)