Peci Bung Karno dan Hatta Segera Hiasi Museum Naskah Proklamasi

5 days ago 7

JAKARTA - Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, membocorkan rencana besar untuk menghidupkan kembali museum bersejarah ini dengan menghadirkan dua artefak paling sakral: peci atau kopiah milik Bapak Proklamator, Bung Karno, dan Wakil Proklamator, Bung Hatta. Langkah ini bukan sekadar penambahan koleksi, melainkan upaya mendalam untuk merangkai kembali jejak sejarah perumusan naskah kemerdekaan Indonesia yang terjadi pada 16 Agustus 1945.

"Jadi museum ini kita revitalisasi, aktivasi. Salah satu bagian yang penting adalah menghadirkan juga memorabilia yang penting dari proklamator yaitu kopiah Bung Karno dan kopiah Bung Hatta, " ungkap Fadli Zon dalam sebuah sesi temu awak media di Jakarta, Selasa (14/10/2025). Bagi saya, mendengar ini saja sudah membangkitkan rasa haru. Bayangkan, mengenakan benda yang sama saat detik-detik krusial penentu nasib bangsa!

Berita baiknya, kopiah milik Bung Hatta kini telah diserahkan langsung oleh pihak keluarga kepada pemerintah. Artefak berharga ini pun sudah mulai dipamerkan di Museum Penyusunan Naskah Proklamasi, seolah membawa semangat sang proklamator kembali ke ruangan sakral itu. Sementara itu, kopiah kebanggaan Bung Karno masih dalam proses dan dijanjikan akan segera menyusul untuk bergabung melengkapi koleksi.

Fadli Zon tak lupa menyampaikan apresiasinya yang mendalam kepada keluarga besar Bung Karno dan Bung Hatta. Dukungan mereka adalah pilar penting dalam upaya kolektif pemerintah untuk mengumpulkan dan memamerkan memorabilia para tokoh proklamasi, yang kelak akan tersimpan di berbagai museum dan cagar budaya di bawah naungan pemerintah.

Lebih dari sekadar kopiah, museum ini akan diperkaya dengan berbagai materi edukatif lainnya. Buku-buku penting, dokumen bersejarah seputar proklamasi, hingga sentuhan teknologi digital untuk memutar ulang pembacaan naskah proklamasi, semuanya direncanakan untuk dihadirkan. Harapannya, museum ini tidak hanya menjadi tempat menyimpan sejarah, tetapi juga menjadi destinasi yang hidup dan relevan bagi generasi sekarang.

"Dan juga sejumlah intervensi lain yang kita harapkan museum ini juga semakin banyak dikunjungi terutama oleh generasi muda kita, gen Z, gen alpha, milennial, " ujar Fadli Zon. Saya membayangkan betapa antusiasnya mereka nanti saat melihat langsung benda-benda yang dikenakan oleh pahlawan bangsa. Ini adalah cara paling efektif untuk menanamkan rasa cinta tanah air dan semangat perjuangan.

Bertambahnya koleksi yang merepresentasikan Dwi Tunggal Proklamator ini diharapkan mampu memantik rasa penasaran dan daya tarik bagi Museum Penyusunan Naskah Proklamasi. Semangat juang yang mereka kobarkan melalui benda-benda pribadi ini diharapkan dapat terus membekas di hati setiap pengunjung.

Kopiah atau peci, seperti yang sering terlihat dikenakan oleh Presiden Prabowo Subianto dalam berbagai kegiatan kenegaraan, memang merupakan bagian tak terpisahkan dari identitas nasional bangsa Indonesia. Memperkenalkan dan melestarikan simbol-simbol seperti ini adalah tugas kita bersama.

Sebelumnya, Fadli Zon sendiri telah menekankan pentingnya museum untuk tampil menarik dengan memanfaatkan teknologi masa kini. Ia percaya, pendekatan digital yang selaras dengan zaman adalah kunci untuk menarik minat masyarakat, terutama agar pengunjung tidak merasa jenuh dengan koleksi sejarah. Adaptasi dengan kemajuan teknologi, termasuk penyajian narasi yang menggugah, adalah keharusan agar museum tetap relevan di era modern. (PERS

Read Entire Article
Karya | Politics | | |