Bukittinggi – Pemerintah Kota Bukittinggi bersama Kementerian Kebudayaan RI meresmikan penamaan Jalan Haji Usmar Ismail pada Selasa, 29 April 2025. Jalan ini berada di kawasan strategis pusat kota, membentang dari depan Gedung DPRD Bukittinggi hingga Jalan Simpang Kangkung.
Peresmian ini dilakukan langsung oleh Menteri Kebudayaan, Dr. H. Fadli Zon, S.S., M.Sc., didampingi oleh Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias. Acara turut dihadiri oleh Wakil Menteri Dalam Negeri Panglima Arya, serta keluarga besar almarhum Haji Usmar Ismail.
Peresmian Nama Jalan Haji Usmar Ismail merupakan wujud apresiasi dan penghormatan bagi Bapak Perfilman dan Pahlawan Nasional yang lahir di Kota Bukittinggi. Usmar Ismail dikenal sebagai pelopor dunia perfilman nasional, sekaligus budayawan, wartawan, penulis, dan pejuang yang karya-karyanya telah mewarnai sejarah Indonesia.
“Usmar Ismail adalah pahlawan budaya yang karya-karyanya menyampaikan pesan luar biasa. Dengan hadirnya nama jalan ini, kami berharap masyarakat semakin mengenal perjuangan beliau dan menjadikannya inspirasi, ” ujar Fadli Zon.
Ia juga mendorong adanya pemanfaatan teknologi di sepanjang jalan ini, seperti pemasangan barcode yang bisa dipindai untuk mengakses informasi digital tentang tokoh tersebut. “Langkah ini akan mempermudah generasi muda mengenal sosok beliau secara lebih dekat dan interaktif, ” tambahnya.
Fadli Zon juga menyinggung program Kementerian Kebudayaan terkait restorasi dan digitalisasi film-film lama, termasuk karya-karya Usmar Ismail. Film legendaris seperti Darah dan Doa yang disutradarainya bahkan menjadi penanda Hari Film Nasional setiap 30 Maret.
Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias, menyatakan bahwa kehadiran Jalan Haji Usmar Ismail akan memperkaya nilai sejarah dan budaya di pusat kota. Ia merencanakan berbagai program edukatif sebagai tindak lanjut peresmian ini.
“Kami akan menggelar lomba menulis cerita tentang Haji Usmar Ismail untuk pelajar SD dan SMP. Tujuannya agar anak-anak mengenal dan meneladani sosok beliau sejak dini, ” ujar Ramlan. Ia juga menambahkan bahwa kawasan ini dekat dengan tiga bioskop yang akan mendukung pemanfaatan jalan ini sebagai pusat budaya dan edukasi.
Dengan penetapan nama jalan ini, Pemko Bukittinggi tidak hanya mengabadikan nama tokoh besar nasional, tetapi juga mempertegas komitmen dalam menjaga warisan sejarah dan budaya kota.(Lindafang).