Penyebab Banjir Bandang di Parapat, Tim Pansus DPRD Simalungun Sebut Tidak Ada Keterlibatan TPL

4 hours ago 1

SIMALUNGUN-Tim Panitia khusus (Pansus) Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Simalungun meninjau aliran sungai yang berdekatan dengan Hutan Tanaman Industri (HTI) PT. Toba Pulp Lestari (TPL) sektor Aek Nauli Sitahoan, Selasa (29/04/2025).

Selain melihat secara langsung aliran sungai disepanjang jalan lingkar luar Parapat-Sitahoan, Nagori Pondok Bulu Kecamatan Dolok Panribuan, Tim Panitia khusus (Pansus) Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Simalungun juga melakukan kunjungan ke Dolok Parmonangan

"Kunjungan Tim Panitia khusus DPRD Simalungun ke Dolok Parmonangan untuk mengumpulkan data dan informasi “Apa sesungguhnya penyebab banjir dan longsor yang melanda wilayah Parapat beberapa waktu yang lalu dan siapa yang akan bertanggungjawab,

Peninjauan aliran sungai disepanjang jalan lingkar luar Parapat ini juga bertujuan untuk melihat secara langsung apakah aliran sungai dari PT. Toba Pulp Lestari (TPL)  mengalir ke sungai daerah Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon hinga menimbulkan banjir bandang, ”ujar Bernhard Damanik

Bernhard Damanik yang juga salah satu pelopor Panitia khusus (Pansus) Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Simalungun disele-sela peninjauan aliran sungai disepanjang jalan lingkar luar Parapat menegaskan, bahwa aliran sungai dari PT. Toba Pulp Lestari (TPL)  mengalir ke Tanah Jawa

“Banjir bandang yang melanda wilayah Parapat Kecamatan Girsang Sipangan Bolon beberapa bulan yang lalu tidak ada keterlibatan pihak PT. Toba Pulp Lestari (TPL), Sebab aliran sungai dari Konsesi mengalir ke daerah Tanah Jawqa bukan ke wilayah Parapat, ”tegas Bernhard Damanik

Ditambahkannya, Panitia khusus (Pansus) Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Simalungun ingin melihat langsung apakah pihak PT. Toba Pulp Lestari (TPL) terlibat dalam banjir tersebut, atau ada pihak lain yang melakukan penebangan kayu di hulu sungai di Parapat,

Jadi kita melakukan penelusuran siapa sebenarnya yang mengakibatkan banjir, Atau memang murni karena tinggi curah hujan sehinga terjadi banjir di Parapat, sebab  kita melihat akhir-akhir banjir terjadi di Parapat dalam 5 tahun belakangan ini sudah dua kali terjadi, " ungkapnya,

Sebelumnya Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara melalui Unit Pelaksana Tugas Kesatuan Pengelolaan Hutan (UPT KPH) II Pematangsiantar juga telah menyampaikan, bahwa banjir bandang yang terjadi di wilayah Parapat bukan karena konsesi

“Banjir bandang yang terjadi di wilayah Parapat diduga karena penyempitan aliran sungai batu Gaga dan kami juga sudah naik ke hulu dan hasil drone juga tidak ada penebangan kayu, dan terjadinya banjir  karena penyempitan aliran sungai dan diakibatkan tingginya curah hujan, " tegas Sukendra waktu itu,

Pantauan dilapangan, Rombongan pansus DPRD Simalungun didampingi Camat Dolok Panribuan, Plt Camat Girsip Viktor Saragih, Lurah Girsang Rudi Sinaga, Kabid BPBD Simalungun, Kabid BLH Simalungun dan beberapa anggota Tim pansus DPRD Simalungun. (Karmel)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |