Percepatan Penurunan Stunting, Wawako Ibnu: Intervensi Harus Menyeluruh dan Terpadu

4 hours ago 1

Bukittinggi-Pemerintah Kota Bukittinggi terus memperkuat langkah dalam upaya percepatan penurunan stunting. Hal itu ditegaskan Wakil Wali Kota Bukittinggi, Ibnu Asis, saat membuka Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di Aula Balai Kota Bukittinggi, Selasa (21/10).

Dalam sambutannya, Wawako Ibnu menegaskan bahwa stunting bukan hanya persoalan kesehatan, tetapi juga isu multidimensi yang berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia serta kesejahteraan bangsa. Karena itu, menurutnya, penanganan stunting harus dilakukan secara menyeluruh dengan melibatkan berbagai pihak, mulai dari pemerintah daerah, dunia usaha, akademisi, hingga masyarakat sipil.

> “Pendekatan aksi konvergensi menekankan pentingnya keterpaduan program lintas sektor agar upaya pencegahan dan penurunan stunting berjalan efektif dan berkelanjutan, ” ujar Ibnu Asis.

Ia menambahkan, pemerintah pusat telah menargetkan penurunan prevalensi stunting nasional menjadi 14, 4 persen pada tahun 2029 dan 5 persen pada 2045, sebagaimana tertuang dalam RPJPN 2025–2045. Untuk Kota Bukittinggi sendiri, angka stunting menunjukkan tren positif, dengan penurunan signifikan pada tahun 2024 menjadi 16, 8 persen, turun 3, 3 poin dibanding tahun sebelumnya.

 “Untuk mendukung kebijakan nasional tersebut, Pemerintah Kota Bukittinggi memperkuat kelembagaan TPPS, meningkatkan kapasitas kader Posyandu dan Tim Pendamping Keluarga (TPK), serta melaksanakan program berbasis masyarakat seperti Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting), ” jelasnya.

Program Genting menjadi salah satu inovasi Pemko Bukittinggi dalam membantu keluarga berisiko stunting melalui dukungan sosial, edukasi, dan pemantauan tumbuh kembang anak.

Wawako juga mengajak seluruh perangkat daerah dan pemangku kepentingan untuk memperkuat sinergi dan komitmen bersama dalam menurunkan prevalensi stunting di Bukittinggi.

“Pencegahan dan penurunan stunting merupakan investasi jangka panjang untuk menyiapkan generasi unggul, sehat, dan produktif di masa depan, ” tutup Ibnu Asis.((**)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |