PKB Tegaskan Solidaritas Bela Ulama di Depan Kantor Trans7

5 days ago 7

JAKARTA - Suara ribuan santri, alumni, dan kader Nahdlatul Ulama (NU) bergema di halaman kantor Trans7, Jakarta, pada Rabu (15/10/2025). Tak hanya itu, sejumlah pengurus dan kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) turut hadir, menunjukkan barisan solidaritas yang kokoh.

Bendahara Umum DPP PKB, Bambang Susanto, yang secara langsung berada di lokasi aksi, menegaskan bahwa kehadiran PKB bukanlah sekadar formalitas. Ini adalah bentuk nyata solidaritas dan manifestasi tanggung jawab moral partai terhadap para ulama dan pesantren yang merupakan akar sejarah PKB.

"Aksi ini merupakan wujud solidaritas PKB terhadap para ulama dan pesantren, tempat di mana PKB berakar dan tumbuh, " ujar Bambang dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

Ia menambahkan, PKB tidak akan tinggal diam ketika muruah para ulama dilecehkan. Sebagai partai yang lahir dari rahim para kiai, membela kehormatan mereka adalah bagian tak terpisahkan dari jati diri partai.

"PKB lahir dari rahim para kiai, maka ketika muruah ulama dilecehkan, kami tidak bisa tinggal diam. Ini bukan sekadar aksi, melainkan panggilan nurani untuk menjaga kehormatan guru-guru kami, " katanya dengan nada penuh keyakinan.

Bagi PKB, membela kiai bukan hanya soal loyalitas kepada guru spiritual, melainkan sebuah pengakuan dan penghormatan terhadap fondasi peradaban serta moral bangsa Indonesia.

"Bagi PKB, membela kiai adalah menjaga kehormatan bangsa, " tegas Bambang.

Gelombang aksi ini dipicu oleh tayangan program “Xpose Uncensored” Trans7 yang viral dan dinilai tidak mendidik serta melecehkan martabat ulama, khususnya Kiai Anwar Manshur dari Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Produksi Trans7, Andi Chairil, telah menyampaikan permohonan maaf secara resmi. Pihaknya mengakui adanya kelalaian dalam proses sensor materi dari pihak luar.

"Kami ingin menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada pimpinan Pondok Pesantren Lirboyo Kiai Haji Anwar Manshur beserta keluarga besar, juga para pengasuh, santri, dan alumni dari Pondok Pesantren Lirboyo, " kata Andi.

Ia melanjutkan, "Kami mengakui kelalaian dalam isi pemberitaan itu, di mana kami tidak melakukan sensor yang mendalam secara teliti terhadap materi dari pihak luar. Namun, kami tidak berlepas tanggung jawab atas kesalahan tersebut Kami telah menyampaikan permohonan maaf secara langsung kepada salah satu putra Kiai Haji Anwar Manshur pada Senin (13/10) malam."

Sebelumnya, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) juga telah mengambil tindakan tegas dengan memberikan sanksi penghentian sementara pada program siaran “Xpose Uncensored”. KPI menilai tayangan tersebut melanggar pasal-pasal dalam Peraturan Perilaku Penyiaran (P3) dan Standar Program Siaran (SPS) KPI 2012.

"KPI menilai telah terjadi pelanggaran atas pasal 6 Peraturan Perilaku Penyiaran (P3) KPI 2012, pasal 6 ayat 1 dan 2, pasal 16 ayat 1 dan ayat 2 huruf (a) Standar Program Siaran (SPS) KPI 2012, " ujar Ketua KPI Pusat Ubaidillah dalam keterangannya di Jakarta, Selasa. (PERS) 

Read Entire Article
Karya | Politics | | |