Polisi Jaga Netralitas di Tengah Kegaduhan Kasus Mr. Terimakasih

1 month ago 17
  1. Beranda
  2. Bidik Kasus

Polisi Jaga Netralitas di Tengah Kegaduhan Kasus Mr. Terimakasih

Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Ariasandy, S.I.K.

DENPASAR – Kepolisian Daerah (Polda) Bali memastikan akan menindaklanjuti secara profesional seluruh laporan yang melibatkan Sergeii Domogatsky, influencer asal Rusia yang dikenal di media sosial sebagai Mr. Terimakasih, usai klaimnya soal penculikan, pemerasan, dan penyiksaan di Bali memicu kegaduhan publik.

Kasus ini bermula dari pengakuan Domogatsky yang menyebut dirinya disergap oleh dua pria berpakaian mirip polisi saat berkendara di kawasan Bali. Ia mengklaim disiksa selama tiga jam, disetrum dengan stun gun, dicekik dengan kantong, hingga dipaksa mentransfer uang sebesar 1 juta dolar AS. Setelah itu, ia mengaku dibuang di dekat Hotel Kempinski dan melapor ke Polda Bali dengan nomor laporan STTLP/732/X/2025/SPKT/POLDA BALI tertanggal 19 Oktober 2025. Dikutip dari media JBM.

Namun di balik narasi tersebut, muncul berbagai dugaan kuat bahwa Mr. Terimakasih justru tengah menghadapi banyak laporan penipuan lintas negara. Sejumlah media, termasuk Radar Bali (klik untuk link) melaporkan adanya sepuluh investor dari Rusia, Ukraina, Belarus, Prancis hingga Uni Emirat Arab yang telah resmi melapor ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) sejak 17–21 Oktober 2025. Total kerugian yang diklaim mencapai lebih dari Rp 31 miliar.

Para pelapor menyebut Domogatsky menggunakan jaringan perusahaan seperti PT Reflection Heavens Penida, PT World Class Projects, PT Best Global Solutions, dan PT Bali Development Group untuk memancing korban dengan skema investasi properti fiktif. Sejumlah asisten yang disebut turut terlibat dalam komunikasi dengan korban, antara lain Agata Chuguevskaya, Marina Arisova, Margarita, dan Kateryna Ozerianska.

Dalam pesan elektronik yang diterjemahkan media, beberapa korban bahkan menuding influencer tersebut sengaja “bermain peran” dengan menciptakan drama penculikan untuk mengalihkan isu penipuan. Salah satu korban menyebut rekaman suara Domogatsky yang menghina masyarakat Indonesia sebagai “orang terbodoh di dunia”, menggambarkan arogansi sang influencer di balik layar.

Menanggapi situasi ini, Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Ariasandy, S.I.K. menegaskan pihaknya tengah menyeimbangkan pemberitaan viral dengan langkah hukum yang proporsional.

“Kepolisian memastikan seluruh laporan terhadap yang bersangkutan diproses secara profesional. Kami mengimbau masyarakat agar tidak terpancing opini liar di media sosial dan menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada aparat penegak hukum, ” ujarnya.

Polda Bali juga mengingatkan bahwa isu viral yang tidak diverifikasi dapat merusak citra keamanan dan pariwisata Pulau Dewata. Sementara penyidik masih mengumpulkan bukti dan memeriksa saksi dari kedua belah pihak, masyarakat diminta menunggu hasil resmi dan tidak menyimpulkan secara sepihak.

Kini publik menanti, apakah kisah penculikan yang mengguncang jagat maya ini akan terbukti sebagai drama pengalihan isu atau fakta kejahatan sesungguhnya, sementara Polda Bali berdiri di tengah, berupaya menjaga keseimbangan antara opini publik dan kebenaran hukum. (Ray)

bidik kasus bali wna

Ray

Rekomendasi

Copyright © 2021 INDONESIASATU.ID - All Rights Reserved.

Read Entire Article
Karya | Politics | | |