Ciamis – Polres Ciamis menggelar forum diskusi bertema "Peran Sekolah dalam Mencegah Anarkisme Melibatkan Pelajar dan Kode Etik Jurnalistik di Kabupaten Ciamis" pada hari Kamis pagi ini, pukul 09.00 WIB hingga 11.30 WIB. Kegiatan yang bertempat di Aula Pesat Gatra Polres Ciamis ini dipimpin oleh AKBP H. Hidayatullah, S.H., S.I.K., sebagai penanggung jawab utama, bertujuan untuk memperkuat kolaborasi antarpihak dalam menangani isu sosial yang melibatkan pelajar dan memastikan praktik jurnalistik yang etis di wilayah setempat.
Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, di antaranya Kapolres Ciamis AKBP H. Hidayatullah, S.H., S.I.K., Kasat Binmas Polres Ciamis AKP Rahmat Komara, S.H., M.H., Kasat Reskrim Polres Ciamis AKP Carsono, S.H., Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan XIII Jawa Barat, Ketua PGRI Kabupaten Ciamis Drs. Edi Rusyana, M.Pd., Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Ciamis H. Asep Lukman Hakim, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis, Ketua IJTI Galuh Raya Kabupaten Ciamis Yosep Trisna, Ketua PWI Kabupaten Ciamis Anthika Asmara, S.H., serta perwakilan kepala sekolah SMA, SMK, dan MAN se-Kabupaten Ciamis.
Susunan acara dimulai dengan pembukaan, penyanyian Lagu Indonesia Raya, dan doa. Dilanjutkan dengan sambutan dari Kapolres Ciamis, sesi foto bersama, coffee break, penyampaian materi dari Forum Group Discussion (FGD) IJTI, FGD PWI, dan Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polres Ciamis, sesi tanya jawab, serta penutupan.
Dalam sambutannya, Kapolres Ciamis AKBP H. Hidayatullah menyoroti maraknya aksi anarkisme yang melibatkan siswa atau pelajar belakangan ini, yang menjadi perhatian publik. Fenomena ini diduga berasal dari kurangnya perhatian dari orang tua dan tenaga pengajar. Ia menekankan pentingnya meningkatkan pengawasan terhadap aktivitas siswa di luar jam sekolah, khususnya terkait isu sensitif atau ajakan mobilisasi yang tidak jelas sumbernya. Selain itu, Kapolres memperingatkan agar perbuatan intimidasi pelajar senior terhadap junior di wilayah lain dijadikan pelajaran serius, sehingga tidak terjadi di Kabupaten Ciamis.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Ciamis AKP Carsono menyampaikan inti temuan dari kasus demonstrasi di Gedung DPRD Kabupaten Ciamis pada 30 Agustus 2025. Polres berhasil mengamankan 38 pelaku, yang mayoritas pelajar dan anak di bawah umur. Dari pemeriksaan, terungkap adanya grup WhatsApp khusus yang digunakan untuk memprovokasi dan mengajak anak sekolah melakukan pengerusakan. Ia mengajak orang tua dan pihak sekolah untuk lebih waspada, memastikan anak-anak tidak terlibat dalam kegiatan anarkis yang dipicu informasi atau ajakan mencurigakan.
Materi dari PWI Kabupaten Ciamis disampaikan oleh Ketua Anthika Asmara, S.H., yang menegaskan bahwa pemerasan atau intimidasi di sekolah oleh oknum yang mengaku wartawan bukanlah tindakan wartawan resmi. Pelaku tersebut adalah oknum masyarakat tanpa afiliasi dengan forum wartawan. Ia menjelaskan kode etik jurnalistik yang wajib dipatuhi para jurnalis, khususnya kepada kepala sekolah, untuk mencegah penyalahgunaan identitas wartawan oleh pihak tidak bertanggung jawab.
Sementara itu, sambutan dari Ketua IJTI Galuh Raya Kabupaten Ciamis Yosep Trisna menegaskan hak kepala sekolah untuk menolak permintaan informasi dari oknum yang mengaku wartawan, terutama jika melebihi wewenang jurnalistik. Ia juga memaparkan Pedoman Perilaku Penyiaran sesuai Peraturan KPI Nomor 1 Tahun 2012, yang berfungsi sebagai panduan etik dan profesional bagi lembaga penyiaran di Indonesia. Pedoman ini menekankan penyiaran yang bermanfaat, adil, bertanggung jawab, serta menghormati nilai masyarakat dan hukum, termasuk pencantuman identitas narasumber serta pemenuhan hak privasi.
Forum diskusi ini diharapkan menjadi langkah konkret dalam membangun kesadaran kolektif untuk mencegah anarkisme di kalangan pelajar dan menjaga integritas jurnalistik di Kabupaten Ciamis. Dengan kolaborasi semua pihak, diantisipasi situasi sosial tetap kondusif dan aman.
Harkamtibmas, Ciamis, Polda Jabar,
