Prajurit Yonif 700/WYC Jadi Guru Sehari di SD Mayuberi: Menyalakan Pelita Ilmu di Ilaga Utara

1 hour ago 1

Ilaga Utara, Kab. Puncak - Suasana berbeda terasa di SD Mayuberi, Distrik Ilaga Utara, Kabupaten Puncak, pada Selasa (23/9/2025). Biasanya, anak-anak belajar bersama para guru yang jumlahnya terbatas. Namun kali ini, ruang kelas disemarakkan dengan kehadiran prajurit Satgas Yonif 700/Wira Yudha Cakti (WYC) yang turun langsung menjadi guru sehari.

Dengan wajah ceria dan penuh semangat, anak-anak menyambut para prajurit berseragam loreng yang dipimpin Serda Jendri. Kehadiran mereka bukan untuk berpatroli, melainkan untuk berbagi ilmu pengetahuan, mendampingi siswa belajar membaca, menulis, dan berhitung, serta memberikan motivasi agar tetap bersemangat menimba ilmu meski berada di wilayah pegunungan yang penuh keterbatasan.

Dari Senjata ke Papan Tulis

Menjadi pendidik di pelosok bukanlah hal baru bagi prajurit TNI yang bertugas di Papua. Namun, setiap kesempatan mengajar selalu menghadirkan cerita tersendiri. Di tengah tugas menjaga keamanan, mereka menyisihkan waktu dan tenaga untuk menjadi pelita ilmu bagi anak-anak Papua.

“Anak-anak di sini adalah masa depan Papua. Kami ingin hadir bukan hanya menjaga keamanan, tapi juga membantu mereka meraih cita-cita. Melihat senyum dan semangat mereka belajar adalah kebahagiaan yang tak ternilai bagi kami, ” ungkap Serda Jendri dengan penuh haru.

Pernyataan tersebut menggambarkan betapa besar perhatian prajurit Satgas terhadap pendidikan, yang mereka anggap sebagai senjata paling ampuh membangun masa depan bangsa.

Antusiasme Anak-Anak Mayuberi

Hari itu, ruang kelas berubah menjadi tempat belajar yang penuh keceriaan. Anak-anak duduk rapi dengan mata berbinar, mendengarkan setiap penjelasan prajurit yang berdiri di depan papan tulis. Tak sedikit yang mengangkat tangan dengan antusias ketika diajak membaca atau berhitung bersama.

Bagi anak-anak Mayuberi, sosok prajurit dengan seragam loreng bukan hanya penjaga keamanan, tetapi juga sahabat dan teladan yang memberi semangat baru. Mereka belajar bukan hanya soal angka dan huruf, tetapi juga tentang arti disiplin, kerja keras, dan pentingnya mengejar cita-cita.

Wujud Nyata Binter Satgas Yonif 700/WYC

Kegiatan “guru sehari” di SD Mayuberi merupakan bagian dari program Pembinaan Teritorial (Binter) yang terus digelorakan oleh Satgas Yonif 700/WYC. Program ini menegaskan bahwa kehadiran TNI di Papua bukan semata soal menjaga stabilitas keamanan, tetapi juga mendukung pembangunan manusia, khususnya melalui jalur pendidikan.

Dansatgas Yonif 700/WYC menyampaikan bahwa setiap langkah kecil yang dilakukan prajurit di pos penugasan memiliki makna besar. Dengan membantu pendidikan anak-anak, TNI turut menyalakan harapan baru bagi generasi penerus Papua.

Menyalakan Harapan di Tengah Keterbatasan

Meski berada di wilayah pedalaman dengan segala keterbatasan, semangat belajar anak-anak Mayuberi tidak pernah padam. Kehadiran prajurit yang bersedia menjadi guru sehari semakin memantik semangat itu. Senyum mereka menjadi saksi betapa pendidikan mampu membawa kebahagiaan sekaligus harapan.

Dengan langkah sederhana namun penuh makna, prajurit Yonif 700/WYC membuktikan bahwa pengabdian tidak hanya diwujudkan di medan pertempuran, tetapi juga di ruang-ruang kelas sederhana di pelosok Papua. Karena sejatinya, ilmu pengetahuan adalah cahaya yang akan menerangi masa depan bangsa.

Authentication:

Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Priharton

Read Entire Article
Karya | Politics | | |