BARRU - Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Barru resmi menyatakan perang terbuka terhadap ancaman Tuberkulosis (TBC).
Menyasar warga binaan dan petugas, Rutan Barru menggandeng Puskesmas Padongko Kabupaten Barru untuk menggelar Tuberculin Skin Test (TST) secara masif pada Kamis (23/10/2025).
Aksi ini adalah benteng pertahanan Rutan Barru untuk melindungi lingkungan pemasyarakatan yang dikenal berisiko tinggi terhadap penyakit menular.
Bukan pemeriksaan biasa, TST adalah langkah deteksi dini paling krusial. Cairan tuberkulin disuntikkan di bawah kulit lengan.
Hasilnya, akan dibaca dalam 48 hingga 72 jam, yang akan mengungkap fakta penting, apakah peserta pernah dihinggapi bakteri Mycobacterium\tuberculosis.
Perawat Rutan Barru, Jumain, menekankan bahwa ini adalah masalah prioritas.
"Pemeriksaan ini sangat penting. Jika ada indikasi TBC, penanganan harus segera! Kesehatan mereka adalah tanggung jawab bersama dan menjadi prioritas utama dalam pembinaan di Rutan, " tegas Jumain.
Tak hanya tes, kegiatan ini dimanfaatkan untuk meningkatkan kesadaran. Petugas medis dari Puskesmas Padongko memberikan edukasi kesehatan intensif tentang pentingnya menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
Sambutan dari warga binaan pun luar biasa, kegiatan TST berlangsung tertib dan penuh antusiasme.
Melalui kegiatan ini, Rutan Barru tak hanya menjalankan tanggung jawabnya, tetapi juga menunjukkan komitmen kuat mewujudkan lingkungan yang sehat dan bebas TBC, sejalan dengan amanat UU Pemasyarakatan.
Ini adalah bukti nyata sinergi yang efektif antara Rutan Barru dan Puskesmas Padongko, secara aktif mendukung upaya nasional untuk mengeliminasi TBC di Indonesia.
Rutan Barru memastikan, di balik jeruji, kesehatan tetap menjadi hak dan prioritas utama.
