Jakarta - Hari Kesaktian Pancasila adalah hari nasional di Indonesia yang diperingati setiap tanggal 1 Oktober. Peringatan ini berkaitan dengan peristiwa Gerakan 30 September (G30S) 1965, ketika Partai Komunis Indonesia (PKI) melakukan upaya kudeta yang gagal, sehingga memperkokoh Pancasila sebagai dasar negara, dimana Hari Kesaktian Pancasila lebih menekankan pada kekuatan Pancasila dalam melawan ancaman komunisme dan menjaga kesatuan bangsa.
Sejarah mencatat bahwa Hari Kesaktian Pancasila adalah hari yang menyimpan salah satu dari banyak momen penting dalam sejarah Indonesia yang berkaitan dengan peristiwa yang juga bersejarah yang terjadi pada tanggal 30 September 1965.
Hari Kesaktian Pancasila awalnya hanya diperingati oleh TNI Angkatan Darat. Mereka mengenang kematian rekan-rekannya dan bagaimana kekuatan Pancasila mampu melawan komunisme di Indonesia.
Soeharto yang saat itu menjabat sebagai Menteri Utama Pertahanan dan Keamanan mengeluarkan Surat Keputusan bernomor Kep/B/134/1966 tanggal 29 September 1966. Surat tersebut memerintahkan agar Hari Kesaktian Pancasila diperingati tidak hanya oleh Angkatan Darat tetapi oleh seluruh elemen masyarakat.
Peringatan Hari Kesaktian Pancasila semakin diperkuat dengan Surat Keputusan Nomor 153 Tahun 1967 yang dikeluarkan oleh Soeharto pada tanggal 27 September 1967. Dalam surat keputusan tersebut disebutkan bahwa Hari Kesaktian Pancasila diperingati oleh seluruh rakyat Indonesia dengan khidmat dan tertib.
Dalam peringatan Hari Kesaktian Pancasila, kita diingatkan untuk selalu berbakti, menghargai, dan memperjuangkan nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Tema peringatan Hari Kesaktian Pancasila tahun 2025 adalah "Pancasila Perekat Bangsa Menuju Indonesia Raya", yang menegaskan peran Pancasila sebagai perekat persatuan bangsa untuk mewujudkan cita-cita Indonesia yang lebih besar dan sejahtera.
Apa sebenarnya yang terjadi di Hari Kesaktian Pancasila?
Hari Kesaktian Pancasila juga dikenal sebagai tanda perjuangan bangsa Indonesia dalam menegakkan dan mempertahankan kemerdekaan bangsa dan negara.
Hari Kesaktian Pancasila juga memberikan kesempatan bagi dunia internasional untuk menilai sejauh mana kerelaan dan pengorbanan bangsa Indonesia dalam perjuangan mempertahankan dan mencapai cita-citanya, mempertahankan dan mencapai cita-cita Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945. Dan pada hakikatmya sekaligus akan dipahami dan dibuktikan mengapa bangsa Indonesia menolak dan menentang ajaran komunis yang menjadi ideologi PKI.
Sejarah mencatat bahwa dalam peristiwa Gerakan 30 September 1965, ada seorang kapten bersama enam jenderal dan masih banyak lagi yang lainnya yang dibunuh oleh PKI yang berupaya melakukan kudeta . Gejolak yang diakibatkan oleh PKI ini akhirnya berhasil diredam oleh pasukan militer Indonesia walaupun masih banyak juga yang gugur dalam peristiwa tersebut.
Pada malam 30 September hingga 1 Oktober 1965, tujuh perwira tinggi TNI AD menjadi korban penculikan dan pembunuhan oleh kelompok berpaham komunis. Kekacauan tersebut berhasil diatasi oleh militer dan pemerintah, yang menegaskan bahwa Pancasila tetap menjadi dasar negara yang tidak tergoyahkan.
Upaya gagal PKI dalam mengubah pokok Pancasila itulah yang menyebabkan pemerintahan Orde Baru memutuskan tanggal 30 September sebagai hari peringatan G30SPKI dan sehari setelahnya yaitu pada 1 tanggal Oktober secara sah ditetapkan sebagai Hari Kesaktian Pancasila.
Kesaktian pancasila mempunyai makna yang sangat penting bagi seluruh rakyat Indonesia,
Pertama, Pancasila adalah panduan serta dasar Negara yang tidak bisa dan tidak boleh diubah oleh siapapun.
Kemudian makna kesaktian pancasila yang kedua adalah hari dimana seluruh anggota serta pejabat tentara Indonesia atau TNI berduka. Hal tersebut disebabkan karena pada masa itu banyak sekali perwira TNI yang gugur dan hilang secara tiba-tiba.
Ketiga, Penghormatan juga termasuk dalam salah satu makna Kesaktian Pancasila. Karena setiap warga Negara Indonesia wajib melakukan penghormatan kepada seluruh pahlawan yang telah berjatuhan dalam melakukan tugas mulia melindungi Pancasila.
Keempat, Kesaktian Pancasila juga memiliki makna sebagai usaha untuk membentengi peranan Pancasila sebagai dasar Negara serta juga sebagai ideologi bangsa.
Pancasila mempunyai peran yang sangat penting sebagai dasar utama Negara Indonesia untuk mengatur dalam penyelenggaraan ketatanegaraan yang mencangkup politik, ekonomi, sosial budaya, dan keamanan.
Peringatan Hari Kesaktian Pancasila diisi dengan upacara bendera dan penghormatan kepada para pahlawan di Monumen Pancasila Sakti, Jakarta. Pada tanggal 30 September, bendera dikibarkan setengah tiang merupakan tanda duka nasional atas terbunuhnya enam perwira militer. Sedangkan pada tanggal 1 Oktober, pengibaran bendera secara penuh sebagai simbol kemenangan Kesaktian Pancasila yang mampu menangkal ancaman ideologi komunis.
Apa Bedanya Hari Kesaktian Pancasila dengan Hari Lahir Pancasila?
Mungkin masih ada yang menganggap Hari Lahir Pancasila dan Hari Kesaktian Pancasila adalah peringatan yang sama. Meski sama-sama berkaitan dengan Pancasila, namun jelas berbeda.
Sejarah mencatat bahwa Pancasila sendiri lahir pada 1 Juni 1945, melalui pidato Ir. Soekarno yang kemudian menjadi dasar negara Indonesia. Pancasila lahir tidak serta merta langsung begitu saja. Terdapat proses yang terjadi dalam pembentukan dasar negara Indonesia itu melalui sidang BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 29 Mei 1945 – 1 Juni 1945.
Sidang pertama BPUPKI berlangsung dari 29 Mei hingga 1 Juni 1945. Dalam sidang ini, sejumlah tokoh nasional seperti Soekarno, Mohammad Hatta, dan Muhammad Yamin menyampaikan pidato tentang asas dasar negara.
Pada 1 Juni 1945, Soekarno memperkenalkan lima sila yang kemudian dikenal sebagai Pancasila:
Kebangsaan Indonesia
Internasionalisme atau Peri Kemanusiaan
Mufakat atau Demokrasi
Kesejahteraan Sosial
Ketuhanan Yang Maha Esa
Perumusan Akhir Pancasila
Setelah melalui perdebatan dan penyempurnaan, Panitia Sembilan yang dibentuk oleh BPUPKI merumuskan Pancasila dalam Piagam Jakarta pada 22 Juni 1945. Rumusan ini kemudian menjadi dasar negara Indonesia yang sah.
Tokoh-tokoh Panitia Sembilan :
Ir. Soekarno
Drs. Mohammad Hatta
Mr. A. A. Maramis
Mr. Muhammad Yamin
Achmad Soebardjo
Abikoesno Tjokrosoejoso
Abdul Kahar Muzakkar
H. Agus Salim
K.H Abdul Wahid Hasyim
Pancasila telah menjadi landasan bagi bangsa Indonesia dalam mencapai kemerdekaan dan kemajuan. Oleh karena itu, Hari Lahir Pancasila menjadi momentum penting untuk mengenang dan memperkuat nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Sedangkan Hari Kesaktian Pancasila adalah hari nasional di Indonesia yang diperingati setiap tanggal 1 Oktober. Peringatan ini berkaitan dengan peristiwa Gerakan 30 September (G30S) 1965, ketika Partai Komunis Indonesia (PKI) melakukan upaya kudeta yang gagal, sehingga memperkokoh Pancasila sebagai dasar negara.
Filosofi Hari Kesaktian Pancasila
Pancasila merupakan falsafah hidup dan jatidiri bangsa Indonesia, yang terdiri dari lima prinsip dasar: Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Peringatan Hari Kesaktian Pancasila bukan hanya sekadar seremoni, melainkan momentum penting untuk mengingat sejarah dan memperkuat persatuan bangsa Indonesia. Hal ini mengandung filosofi yang menegaskan peran Pancasila sebagai fondasi yang kokoh dalam menghadapi tantangan zaman, sekaligus pengikat persatuan dari Sabang hingga Merauke.
Peringatan Hari Kesaktian Pancasila mengandung filosofi yang menggambarkan pentingnya Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa dalam menyatukan keberagaman suku, agama, budaya, dan bahasa di Indonesia yang menegaskan peran Pancasila sebagai perekat persatuan bangsa untuk mewujudkan cita-cita Indonesia yang lebih besar dan sejahtera.
Peringatan Hari Kesaktian Pancasila juga mengandung filosofi sebagai Pengingat Sejarah, Peneguhan Ideologi, Pemersatu Bangsa dengaan semangat menguatkan kebersamaan dalam keberagama serta sebagai Inspirasi Bagi Generasi Muda agar dapat menjadi generasi penerus bangsa dan tetap setia pada nilai-nilai luhur Pancasila.
Kesimpulan: Melalui peringatan Hari Kesaktian Pancasila Tahun 2025 dengan tema :Pancasila Perekat Bangsa Menuju Indonesia Raya, di seluruh Indonesia bukan hanya sebagai simbol penghormatan, tetapi juga refleksi atas perjalanan bangsa yang penuh perjuangan. Dengan semangat Pancasila, Indonesia diharapkan mampu melangkah lebih kokoh menuju masa depan yang berdaulat dan sejahtera.@Red.