Prof. Mia Amiati: Pohon Asam Jawa

2 hours ago 1

Jakarta - Asam jawa (Tamarindus indica) adalah pohon tropis besar yang selalu hijau, berasal dari Afrika Timur dan Madagaskar. Pohon ini telah lama dibudidayakan dan menyebar ke seluruh dunia. Saat ini, asam jawa telah dibudidayakan di berbagai negara tropis dan subtropis, termasuk Indonesia. Asam jawa dikenal dengan rasa asamnya yang khas dan banyak digunakan dalam masakan, minuman, dan pengobatan tradisional.Asam jawa merupakan salah satu bahan baku penting dalam masakan Indonesia, seperti sayur asam, asam jawa, dan pempek.

Pohon Asam Jawa merupakan kelompok spesies tumbuhan yang daunnya menguncup di malam hari dikenal dengan istilah tumbuhan nokturnal atau menunjukkan fenomena  nyctinasty (niktianasti).

Nyctinasty (Niktinasti) adalah gerakan tumbuhan yang terjadi sebagai respons terhadap perubahan cahaya, khususnya pada malam hari. Istilah ini berasal dari kata “nyx” yang berarti malam dan “nastia” yang merujuk pada gerakan tumbuhan.

Karakteristik Nyctinasty

  • Gerakan Malam : Banyak tumbuhan menunjukkan gerakan daun atau bunga yang berubah posisi pada malam hari, sering kali menutup atau mengubah orientasi.
  • Respons terhadap Cahaya : Gerakan ini sering kali terkait dengan siklus cahaya dan kegelapan, mempengaruhi ritme biologis tumbuhan.
  • Contoh Tumbuhan : Beberapa tumbuhan seperti Albizia julibrissin (sensitive plant) dan Mimosa pudica (yang dikenal sebagai pohon puteri malu) menunjukkan gerakan nyctinastic.

Fungsi Nyctinasty

  • Adaptasi Lingkungan : Gerakan ini akan membantu tumbuhan menghemat energi atau melindungi diri dari kondisi lingkungan tertentu.
  • Ritme Sirkadian : Terkait dengan ritme biologis internal tumbuhan yang dipengaruhi oleh siklus hari dan malam.

Nyctinasty adalah contoh menarik bagaimana tumbuhan berinteraksi dengan lingkungan mereka melalui gerakan yang responsif terhadap perubahan Cahaya dimana gerakan nyctinastic ini dapat dipengaruhi oleh hormon tumbuhan seperti auksin dan perubahan tekanan turgor pada sel tumbuhan dapat menyebabkan gerakan ini.

Nyctinasty ini adalah gerakan tidur pada tumbuhan yang disebabkan oleh perubahan cahaya dan suhu. Tumbuhan yang melakukan nyctinasty akan menutup daunnya pada malam hari dan membuka kembali saat matahari terbit. Gerakan ini merupakan respons motorik yang disebabkan oleh impuls listrik dan perubahan keseimbangan air di dalam tumbuhan.

KLASIFIKASI TUMBUHAN

Di dalam Wikipedia Bahasa Indonesia, Asam jawa (Tamarindus indica) adalah sejenis buah yang asam rasanya; sekaligus juga nama pohon penghasilnya yang masih termasuk ke dalam Ordo : Fabales, Famili : Fabaceae, Genus : Tamarindus dan Spesies : Tamarindus indica.

Pohon asam atau dalam bahasa latin dikenal sebagai Tamarindus indica juga dikenal sebagai asam jawa oleh masyarakat umum. Pohon ini mempunyai nama yang berbeda-beda pada tiap daerah. Misalnya di Aceh pohon ini dikenal sebagai bak mee, di Bali sebagai celagi, di Melayu sebagai asam Jawa, di Minangkabau sebagai cumalagi, dan di Bima sebagai  mangga. Selain itu masyarakat Makassar menyebutnya sebagai camba, di Dayak dan Ternate sebagai asam Jawa, di Madura sebagai acem, di Gorontalo sebagai asang jawi, di Sunda sebagai tangkal asem, di Sasak sebagai bage, di Barros sebagai saamba lagi, di Tanimbar sebagai sablaki, dan di wilayah Timor dikenal sebagai kanefo kiu.

Pohon Asam Jawa  mempunyai karakteristik tersendiri baik dari segi nama yang dikenal oleh masyarakat umum maupun ciri morfologinya. Karakteristik inilah yang menjadi pembeda ketika mengidentifikasi pohon asam. Batang pohon asam mempunyai ciri tumbuh tegak berkayu dengan warna cokelat muda dan berbentuk bulat. Sementara itu permukaan batang dari pohon asam adalah lentisel dengan sistem percabangan simpodial. Pohon asam terkenal mampu tumbuh hingga ukuran yang sangat besar dengan ketinggiannya bisa mencapai 25 hingga 30 meter.

Daun pohon asam tumbuh secara berhadapan dengan bentuk majemuk tunggal dan lonjong. Ukuran daunnya memiliki panjang kurang lebih 1 cm sampai 2, 5 cm dengan lebar antara 0, 5 cm hingga 1 cm. Ujung dari daun pohon asam cenderung tumpul, sedangkan pangkalnya bulat. Tepian daun mempunyai jenis pertulangan menyirip rata dengan warna hijau.  Daunnya merupakan daun  majemuk, dengan 10-20 pasang anak daun. Bunga kuning dengan bintik merah muda. Buah polong, berwarna coklat kehitaman saat matang, berisi daging buah asam dan biji.

Selain itu asam jawa dapat dimanfaatkan sebagai makanan, minuman, pengobatan tradisional, pemanfaatan kayu, dan daunnya. Sebagai masakan asam jawa daging buah asam jawa digunakan sebagai bumbu masakan untuk memberikan rasa asam, seperti pada sayur asam, asam jawa, dan pempek. Daging buah asam jawa dapat diolah menjadi sirup, jus, dan es cendol.

Asam jawa dipercaya memiliki berbagai manfaat kesehatan, seperti melancarkan pencernaan, menurunkan demam, dan meredakan batuk sebagai pengobatan tradisional. Kayu asam jawa keras dan tahan lama, sehingga dapat digunakan untuk membuat furniture dan kerajinan tangan. Terakhir, daun asam jawa dapat digunakan sebagai pakan ternak.

Asam jawa adalah tanaman tropis yang bermanfaat bagi manusia dalam berbagai aspek, mulai dari masakan, minuman, pengobatan tradisional, hingga bahan baku kerajinan tangan.

Mitos Pohon Asam Jawa : Fakta dan Kepercayaan di Balik Tanaman Legendaris

Mengungkap mitos dan fakta seputar pohon asam jawa yang  Sebagian orang menganggap penuh misteri, dapat kita ungkap sebagai berikut :

Fakta Ilmiah vs Mitos Pohon Asam Jawa

Meskipun banyak mitos beredar seputar pohon asam jawa, penting untuk membedakan antara fakta ilmiah dan kepercayaan tradisional. Berikut beberapa perbandingan:

  1. Mitos : Pohon asam jawa adalah tempat tinggal hantu
    Fakta : Tidak ada bukti ilmiah yang mendukung keberadaan hantu di pohon asam jawa. Namun, pohon  besar memang sering menjadi habitat bagi berbagai jenis hewan seperti burung, kelelawar, atau serangga.
  2. Mitos : Menanam pohon asam jawa di halaman rumah membawa sial.
    Fakta : Tidak ada korelasi ilmiah antara keberadaan pohon asam jawa dengan keberuntungan atau kesialan. Sebaliknya, pohon ini dapat memberikan manfaat seperti peneduh dan sumber buah yang bermanfaat
  3. Mitos : Kayu asam jawa memiliki kekuatan magis
    Fakta : Secara ilmiah, kayu asam jawa memang memiliki sifat-sifat unik seperti kepadatan dan ketahanan terhadap rayap. Namun, tidak ada bukti ilmiah tentang kekuatan magis atau supernatural
  4. Mitos : Air rendaman asam jawa dapat menyembuhkan berbagai penyakit
    Fakta : Asam jawa memang mengandung berbagai senyawa yang bermanfaat bagi kesehatan, seperti vitamin C dan antioksidan.

Peran Pohon Asam Jawa dalam Ekosistem

Terlepas dari mitos dan kepercayaan, pohon asam jawa memiliki peran penting dalam ekosistem.

  1. Habitat Satwa
    Pohon asam jawa yang besar dan rimbun menyediakan habitat bagi berbagai jenis burung, serangga, dan hewan kecil lainnya.
  2. Penyerap Karbon
    Sebagai pohon berukuran besar dan berumur panjang, asam jawa berperan dalam menyerap karbon dioksida dari atmosfer, membantu mengurangi efek gas rumah kaca.
  3. Pencegah Erosi
    Sistem akar pohon asam jawa yang kuat membantu mencegah erosi tanah, terutama di daerah dengan curah hujan tinggi.
  4. Penyedia Nutrisi Tanah
    Daun asam jawa yang gugur dan terurai menyumbangkan nutrisi organik ke tanah, meningkatkan kesuburan alami.

Konservasi dan Pelestarian Pohon Asam Jawa

Meskipun pohon asam jawa bukan tanaman asli Indonesia, keberadaannya telah menjadi bagian penting dari ekosistem dan budaya lokal. Oleh karena itu, upaya konservasi dan pelestarian pohon ini penting dilakukan:

  1. Perlindungan Pohon Tua
    Pohon asam jawa yang sudah tua dan berukuran besar perlu dilindungi sebagai warisan alam dan budaya. Beberapa kota di Indonesia telah mendata dan melindungi pohon-pohon asam jawa berusia ratusan tahun.
  2. Penanaman Kembali
    Program penanaman kembali pohon asam jawa perlu dilakukan, terutama di daerah-daerah yang pohon asam jawanya telah banyak ditebang.
  1. Edukasi Masyarakat
    Penting untuk mengedukasi masyarakat tentang nilai ekologis dan kultural pohon asam jawa, sehingga muncul kesadaran untuk melestarikannya.
  1. Penelitian dan Pengembangan
    Penelitian lebih lanjut tentang manfaat pohon asam jawa, baik dari segi ekologi, ekonomi, maupun kesehatan, perlu terus dilakukan untuk meningkatkan nilai dan apresiasi terhadap tanaman ini.

Pohon Asam Jawa dalam Seni dan Sastra

Keberadaan pohon asam jawa yang telah lama menjadi bagian dari lanskap Indonesia juga tercermin dalam berbagai karya seni dan sastra:

  1. Lukisan dan Sketsa
    Banyak pelukis Indonesia yang menggambarkan pohon asam jawa dalam karya-karya mereka, terutama dalam lukisan pemandangan pedesaan atau suasana kota tua.
  1. Puisi dan Prosa
    Pohon asam jawa sering muncul dalam puisi dan prosa Indonesia sebagai simbol kenangan, kerinduan, atau kearifan lokal.
  1. Lagu Daerah
    Beberapa lagu daerah di Indonesia menyebutkan pohon asam jawa dalam liriknya, menunjukkan betapa akrabnya tanaman ini dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.
  1. Seni Ukir
    Motif daun atau buah asam jawa kadang digunakan dalam seni ukir tradisional, terutama di daerah Jawa dan Madura.

Kesimpulan

Pohon asam jawa, dengan segala mitos dan faktanya, merupakan cerminan menarik dari interaksi antara alam, budaya, dan kepercayaan masyarakat Indonesia. Meskipun bukan tanaman asli, kehadirannya telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari, mulai dari dapur hingga upacara adat. Berbagai mitos yang berkembang seputar pohon ini menunjukkan betapa dalamnya pohon asam jawa telah meresap ke dalam Psikologi kolektif masyarakat (psycho kolektif) yang  merujuk pada aspek psikologis yang terkait dengan perilaku, pikiran, dan emosi kelompok atau masyarakat secara keseluruhan.

Namun, di tengah pesatnya perkembangan zaman, penting untuk melihat pohon asam jawa tidak hanya dari kacamata tradisional atau mistis, tetapi juga dari perspektif ilmiah dan ekologis. Manfaat nyata pohon ini, baik bagi kesehatan manusia maupun keseimbangan ekosistem, perlu terus digali dan diapresiasi. Pada saat yang sama, nilai kulturalnya yang kaya perlu dilestarikan sebagai bagian dari warisan budaya.

Ke depan, tantangan terbesar adalah bagaimana menyeimbangkan antara pelestarian pohon asam jawa dengan tuntutan pembangunan modern. Diperlukan pendekatan holistik yang mempertimbangkan aspek ekologi, ekonomi, dan kultural dalam setiap kebijakan yang berkaitan dengan keberadaan pohon ini. Dengan demikian, pohon asam jawa dapat terus menjadi saksi bisu perjalanan bangsa, sambil tetap memberikan manfaatnya bagi generasi mendatang.

Pohon asam Jawa mempunyai banyak khasiat dan manfaat yang membantu kehidupan manusia. Bagian yang paling banyak dimanfaatkan adalah buah asam. Kebanyakan pemanfaatannya digunakan untuk mengatasi masalah kesehatan seperti Menurunkan kolesterol tinggi, mengurangi nyeri haid, mengatasi ambeien atau wasir, mengobati sariawan, menurunkan demam. Selain bermanfaat dalam hal kesehatan, pohon asam juga berfungsi sebagai tanaman peneduh yang biasa ditanam di tepi jalan.@Red. 

Oleh: Prof. (HCUA) Dr. Mia Amiati, S.H., M.H., CMA., CSSL.

Read Entire Article
Karya | Politics | | |