JAKARTA - Kabar gembira bagi dunia tembakau nusantara! PTPN I Regional 1 tak main-main dalam upaya menghidupkan kembali kejayaan tembakau Deli Serdang yang pernah mendunia. Sebanyak 500 hektare lahan perkebunan di Sumatera Utara kini disiapkan dan dicadangkan khusus untuk misi ambisius ini.
Manajer PTPN I Regional 1 Kebun Tembakau, Henri Tua Hutabarat, mengungkapkan bahwa tembakau Deli bukanlah sembarang tembakau. Reputasinya legendaris, pernah menguasai bursa lelang tembakau internasional di Jerman, Bremer Tabakborse, pada era 1950-an. "Kami sedang menyiapkan dan mencadangkan lahan seluas 500 hektare untuk mengembalikan reputasi tembakau Deli yang dulu sangat prestisius itu. Kami juga sedang membangun infrastruktur dan berbagai kebutuhan agar kejayaan tembakau Deli ini bangkit kembali. Kami investasi cukup besar di sektor hulu dan hilir, " kata Henri Tua Hutabarat, Senin (13/10/2025).
Keputusan strategis ini tidak datang begitu saja. Melalui kajian komprehensif dan didukung penuh oleh pemegang saham, PTPN III Holding, kebijakan revitalisasi industri tembakau Deli dipastikan matang dan siap dieksekusi. Investasi besar tidak hanya berhenti pada penanaman, namun juga merambah pada pembangunan pabrik dan gudang cerutu Deli yang modern.
Henri Tua Hutabarat menambahkan, fasilitas modern ini dirancang untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas produk dari hulu hingga hilir. "Dengan fasilitas yang memadai, modern, dan memenuhi kaidah standar proses dan standar mutu produk, kami yakin dapat menghasilkan cerutu berkualitas tinggi yang siap bersaing di pasar internasional, " ujarnya.
Potensi pasar ekspor menjadi daya tarik utama. Berbagai kajian yang dilakukan timnya menunjukkan bahwa permintaan dari calon pembeli besar di Eropa, Skandinavia, Amerika, hingga negara-negara Asia lainnya sangat menjanjikan. Simulasi kalkulasi margin keuntungan pun sangat menggiurkan. Tembakau Deli lembaran daun yang telah melalui perlakuan khusus bisa mencapai 80, 20 euro per kilogram atau sekitar Rp1, 5 juta di pasar global, dengan biaya produksi yang jauh lebih rendah.
Dengan potensi produksi sekitar 700 kilogram per hektare, PTPN I optimis angka ini bisa berlipat ganda dengan penerapan varietas unggul dan teknik pertanian modern. "Kalau pasar, dominan ke pasar ekspor. Calon pembeli di beberapa negara Eropa, kawasan Skandinavia, Amerika, dan Asia lainnya menyatakan komitmennya. Maka, kami sangat optimistis dengan investasi baru ini, segera bisa memenuhi permintaan buyer yang antusias menyambut produk kami, " jelas Henri.
Region Head PTPN I Regional 1, Didik Prasetyo, turut menyuarakan antusiasmenya. Ia menegaskan keseriusan dalam menggarap kembali kejayaan tembakau Deli yang pernah mengharumkan nama bangsa. Komitmen ini diwujudkan nyata melalui alokasi lahan dan investasi signifikan untuk mendukung seluruh rantai produksi, termasuk pembangunan infrastruktur penunjangnya. (PERS)