PWNU DKI Tuntut Trans7 Tayangkan Minta Maaf Prime Time 7 Hari

4 days ago 3

JAKARTA - Gerakan massa dari Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta menggelar unjuk rasa di depan kantor Trans7, Jakarta, pada Rabu (15/10/2025). Tuntutan utama mereka adalah agar stasiun televisi tersebut menayangkan permohonan maaf secara terbuka selama tujuh hari berturut-turut, tepat pada jam tayang utama yang disaksikan oleh mayoritas pemirsa.

KH Lukman Hakim Hamid, Katib Syuriyah PWNU DKI Jakarta, menegaskan desakan ini. "Kami mendesak Trans7 menayangkan permohonan maaf selama tujuh hari di waktu 'prime time', " ujarnya saat aksi berlangsung.

Menurut pandangan PWNU DKI Jakarta, tayangan yang disiarkan dalam program Xpose Uncensored pada Senin (13/10/2025) lalu, yang membahas tentang pengasuh dan Pondok Pesantren Lirboyo, telah menimbulkan luka mendalam. Tak hanya bagi Keluarga Besar Pondok Pesantren Lirboyo, namun juga bagi seluruh institusi pesantren dan masyarakat pesantren di seantero Indonesia.

Lukman menambahkan bahwa permintaan maaf saja tidak cukup bagi pihaknya. Berdasarkan pengamatan dan kajian mendalam yang dilakukan PWNU DKI Jakarta, proses hukum juga harus ditempuh untuk menegakkan keadilan, didukung oleh bukti-bukti yang kuat.

Oleh karena itu, PWNU DKI Jakarta secara tegas meminta pertanggungjawaban dari pimpinan CT Corp dan seluruh jajaran Direksi Trans7. "Mereka bertanggung jawab kepada umat dengan cara meminta maaf, mengklarifikasi, dan melakukan pembenahan dalam produksi tayangan atau pemberitaan, " tegas Lukman.

Lebih lanjut, mereka juga menuntut Trans7 untuk memberikan penjelasan mengenai profil rumah produksi (production house/PH) yang bertanggung jawab atas pembuatan tayangan kontroversial tersebut. Selain itu, PWNU DKI Jakarta mendesak Dewan Pers untuk menjatuhkan sanksi tegas kepada Trans7 sebagai bentuk peringatan.

Sebagai wujud niat baik dan upaya rekonsiliasi, PWNU DKI Jakarta berharap pihak Trans7 dapat melakukan silaturahmi ke Pondok Pesantren Lirboyo pada hari Jumat mendatang, 17 Oktober 2025.

Ancaman boikot pun disiapkan jika tuntutan tersebut tidak dipenuhi. PWNU DKI Jakarta mengimbau seluruh warga nahdliyin, keluarga besar Pondok Pesantren, serta para alumni santri se-Jabodetabek untuk memboikot seluruh produk yang berada di bawah naungan CT Corp, termasuk Trans TV dan Trans7.

Aksi unjuk rasa yang melibatkan pengunjuk rasa dari PWNU DKI Jakarta dan para alumni pesantren ini tampak dengan pengibaran bendera hijau di depan gedung Trans7, Jalan Kapten Pierre Tendean, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, sejak pagi hari.

Sebelumnya, Production Director Trans7, Andi Chairil, telah menyampaikan permohonan maaf secara terbuka melalui video yang diunggah di kanal YouTube Trans7 Official pada Selasa (14/10/2025). Dalam video tersebut, pihak Trans7 menyatakan bahwa tayangan program “Xpose Uncensored” edisi 13 Oktober 2025 tidak memiliki unsur kesengajaan untuk menyinggung atau merendahkan lembaga pesantren maupun tokoh agama mana pun, menyusul kecaman publik yang muncul. (PERS

Read Entire Article
Karya | Politics | | |