JAKARTA - Menghadapi tantangan pangan global yang semakin kompleks, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Rachmat Pambudy menegaskan bahwa kemitraan global adalah fondasi krusial untuk mencapai ketahanan pangan yang kokoh.
“Kemitraan adalah kunci, karena ketahanan pangan tidak dapat diwujudkan sendiri. Ketahanan pangan adalah hasil dari kerja sama, berbagi pengetahuan, dan saling percaya satu sama lainnya, ” ujar Rachmat Pambudy saat membuka Pameran Global “From Seeds to Foods” yang dihelat oleh Food and Agriculture Organization (FAO) di Roma, Italia, pada Senin (13/10/2025) .
Pengalaman Indonesia sendiri menjadi bukti nyata kekuatan kolaborasi. Rachmat Pambudy mengingatkan kembali kemitraan strategis antara Indonesia, Prancis, dan FAO yang terjalin sejak 1985. Kala itu, sinergi tersebut berhasil membawa Indonesia bangkit dari kelangkaan pangan dan menapaki jalan menuju swasembada pangan.
Tak hanya itu, Indonesia menunjukkan komitmen kuatnya untuk terus menguatkan jejaring kemitraan global di sektor pertanian. Hal ini sejalan dengan visi FAO yang dilambangkan dengan ‘Fiat Panis’ atau ‘Semoga ada Roti’, yang berupaya memerangi kelaparan, menjamin ketahanan pangan, meningkatkan kualitas gizi, serta mendorong praktik pertanian yang berkelanjutan.
“Krisis pangan mengingatkan kita semua kelaparan merupakan tantangan bersama, dan kita harus bekerja sama mengatasinya, ” ungkap Kepala Bappenas, menekankan urgensi kolaborasi dalam menghadapi ancaman kelaparan global.
Pameran ini merupakan bagian integral dari rangkaian kegiatan World Food Forum 2025, yang berlangsung dari 10 hingga 17 Oktober 2025 di Kantor Pusat FAO, sekaligus memperingati 80 tahun berdirinya organisasi pangan dunia tersebut.
Dalam kunjungannya ke Roma, Rachmat Pambudy juga menggelar pertemuan bilateral dengan Direktur Jenderal FAO, Qu Dongyu. Kedua belah pihak sepakat untuk terus mempererat kemitraan antara Indonesia dan FAO demi memperkuat ketahanan pangan di tingkat global.
Momen penting lainnya adalah peresmian Indonesia Room di Kantor Pusat FAO, sebuah ruang serbaguna yang menampilkan kekayaan arsitektur Indonesia, menandai kehadiran dan kontribusi negara dalam forum pangan dunia.
“Indonesia akan terus memperkuat kerja sama global di bidang pertanian. Kita akan terus berinvestasi dalam penelitian, pengembangan benih, dan pertanian digital, serta berbagi pengetahuan dengan semua negara. Seperti terobosan pertanian di masa lalu yang menunjukkan kekuatan inovasi, kita percaya, kemitraan dan kerja sama global dapat mendorong kemajuan yang lebih besar, ” pungkasnya, optimis terhadap potensi kolaborasi global dalam memajukan sektor pertanian. (PERS)