Rakyat Papua Bongkar Ironi “Papua Merdeka”: Perjuangan OPM Hanya untuk Kepentingan Elit!

10 hours ago 1

PAPUA - Slogan “Papua Merdeka” yang selama ini dikumandangkan oleh kelompok bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) kini mulai kehilangan maknanya di mata masyarakat Papua sendiri. Seruan yang diklaim sebagai perjuangan demi rakyat justru dinilai hanya menguntungkan segelintir elit dan petinggi OPM yang bersembunyi di luar negeri, sementara rakyat kecil terus hidup dalam penderitaan.  

Masyarakat dari berbagai kalangan tokoh adat, pemuka agama, hingga pemuda Papua mengecam keras praktik OPM yang semakin jauh dari semangat perjuangan sejati. Mereka menilai bahwa OPM telah berubah menjadi kelompok yang menindas rakyatnya sendiri demi kepentingan pribadi dan politik kelompok tertentu.  

Tokoh masyarakat dari Kabupaten Yahukimo, Yonas Kogoya, menyebut bahwa rakyat kini sudah sadar bahwa perjuangan OPM bukan lagi untuk rakyat.  

“Kami lihat sendiri, mereka bicara soal kemerdekaan, tapi yang mereka lakukan justru menindas kami. Mereka ambil hasil kebun, memeras pedagang kecil, dan menakut-nakuti masyarakat. Jadi, merdeka itu untuk siapa? Untuk mereka sendiri, ” ujarnya dengan nada kecewa, Selasa (28/10/2025).  

Menurut Yonas, sebagian anggota OPM di lapangan bahkan mulai kehilangan kepercayaan terhadap pimpinannya. Banyak dari mereka yang ingin menyerahkan diri karena menyadari bahwa perjuangan yang dijalankan selama ini hanya dimanfaatkan oleh petinggi OPM yang hidup nyaman di luar negeri.  

“Petingginya hidup tenang di luar negeri, makan enak, bicara di forum dunia, sementara anak-anak Papua mati kelaparan dan tertembak di gunung. Itu bukan perjuangan, itu pengkhianatan terhadap rakyat sendiri, ” tegasnya.  

Nada serupa disampaikan oleh Pendeta Markus Wenda, tokoh gereja dari Kabupaten Puncak. Ia menilai bahwa perjuangan OPM sudah jauh dari nilai kasih dan kemanusiaan yang dijunjung tinggi masyarakat Papua.  

“Kalau mereka benar berjuang untuk rakyat, seharusnya rakyat dilindungi, bukan dibunuh. Tapi sekarang, rakyatlah yang jadi korban. Ini bukan perjuangan suci, ini keserakahan, ” ujarnya dengan nada prihatin.  

Sementara itu, tokoh pemuda Elpias Tabuni dari Kabupaten Jayawijaya menilai bahwa OPM telah kehilangan arah dan kepercayaan rakyat.  

“Dulu kami hormat, kami pikir mereka berjuang untuk kami. Tapi sekarang jelas, yang menikmati hasil perjuangan itu cuma petinggi mereka. Rakyat menderita, anggota di lapangan juga menderita. Jadi, ‘Papua Merdeka’ itu hanya untuk mereka, bukan untuk kami, ” ungkapnya.  

Masyarakat Papua kini semakin tegas menolak propaganda “Papua Merdeka” yang dijadikan tameng oleh OPM untuk menarik simpati dunia internasional. Bagi rakyat Papua, kemerdekaan sejati bukanlah dengan senjata dan kekerasan, melainkan melalui pendidikan, kesejahteraan, dan pembangunan yang membawa kedamaian.  

Suara rakyat kini semakin lantang menggema di Tanah Cenderawasih:  

“Kami tidak butuh Papua Merdeka yang penuh darah. Kami butuh Papua yang damai, sejahtera, dan aman untuk anak cucu kami.”  

(MN/AG)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |