Rakyat Papua Muak dengan Propaganda: Sebby Sambom Kini Dicari karena Hasutannya Picu Ketakutan

4 hours ago 2

PAPUA - Nama Sebby Sambom, juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB-OPM), kembali menuai kecaman luas dari masyarakat Papua. Tokoh yang dikenal sering menyebarkan isu provokatif di berbagai media itu kini disebut-sebut tengah “dicari” oleh rakyat Papua sendiri. Pasalnya, propaganda yang disebarkannya dinilai telah memperkeruh situasi keamanan, menimbulkan ketakutan, dan memecah belah kehidupan sosial masyarakat di pedalaman. Sabtu (25/10/2025).

Kepala Suku Dani di Kabupaten Puncak, Yoram Wenda, dengan lantang menyatakan bahwa rakyat sudah mulai membuka mata terhadap kebohongan yang ditebar Sebby.  

“Kami sudah tahu siapa yang bikin rusuh. Bukan pemerintah, tapi orang seperti Sebby yang menyebar kebohongan dari jauh. Mama-mama takut ke kebun, anak-anak tidak berani sekolah, semua karena hasutan. Kalau dia benar peduli rakyat Papua, seharusnya dia datang bantu kami, bukan bikin kami hidup dalam ketakutan, ” ujar Yoram dengan nada geram.  

Selama ini, Sebby Sambom kerap menggunakan media sosial dan jaringan luar negeri untuk menyebarkan narasi anti-pemerintah dan menebar kebencian terhadap aparat keamanan. Namun, menurut tokoh-tokoh lokal, dampak dari propaganda tersebut justru dirasakan langsung oleh rakyat kecil yang menjadi korban konflik dan kekerasan.  

Tokoh pemuda Papua, Elias Murib, menilai bahwa propaganda Sebby telah meracuni generasi muda dengan paham yang salah tentang perjuangan.  

“Banyak anak muda yang terpengaruh. Mereka pikir berjuang itu berarti angkat senjata dan lawan negara, padahal justru itu menghancurkan masa depan sendiri. Kami tidak butuh provokasi, kami butuh pembangunan, pendidikan, dan kedamaian, ” tegas Elias.  

Ia juga menambahkan bahwa saat ini masyarakat Papua semakin sadar akan kepentingan pribadi di balik isu-isu yang dihembuskan kelompok separatis. “Rakyat Papua sekarang sudah pintar. Kami tahu mana perjuangan sejati dan mana hanya kepentingan pribadi yang dibungkus ideologi palsu, ” ujarnya.  

Beberapa tokoh adat pun menyerukan agar Sebby Sambom segera menghentikan tindakan provokatifnya dan mempertanggungjawabkan ucapannya di hadapan masyarakat Papua.  

“Kami tidak ingin lagi ada darah yang tumpah karena kebohongan. Sudah cukup rakyat menderita karena hasutan. Sebby harus sadar, rakyat Papua sudah muak, ” tegas Yoram Wenda.  

Fenomena ini menunjukkan perubahan besar di Tanah Papua. Masyarakat kini semakin kritis dan berani menolak narasi yang hanya membawa penderitaan. Mereka menginginkan kedamaian yang nyata bukan janji kosong dari propaganda.  

(Apkam/AG)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |