Ribuan Pelajar Mimika Nikmati Makan Bergizi, Bupati Ingin Perluasan Inovatif

4 hours ago 1

MIMIKA - Lebih dari 3.000 pelajar di Kota Timika, mulai dari jenjang Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), kini merasakan manfaat program Makan Bergizi Gratis (MBG). Bupati Mimika, Johannes Rettob, mengungkapkan bahwa program yang bertujuan meningkatkan asupan gizi para siswa ini telah berjalan optimal di wilayah perkotaan.

"Program MBG di Kota Timika saat ini dilayani oleh 14 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Yang mereka layani sudah lebih dari 3.000 siswa yang tersebar di satuan pendidikan mulai dari SD sampai SMA-SMK, baik sekolah negeri maupun swasta, " ungkap John Rettob di Timika, Sabtu.

Ke-14 SPPG tersebut ditunjuk langsung oleh Badan Gizi Nasional (BGN) dan diwajibkan memiliki dapur sehat yang menyajikan menu makanan berkualitas sesuai standar harga dari BGN. Pemerintah Kabupaten Mimika pun turut berperan dengan menyiapkan tiga lokasi seluas 800 meter persegi untuk pembangunan dapur sehat ini.

"Sertifikat lahan untuk pembuatan dapur sehat ini sudah kami kirim ke Jakarta. Nanti kami melakukan penandatanganan nota kesepahaman atau MoU dengan BGN terkait pinjam pakai lahan untuk pembuatan dapur sehat yang akan dikelola oleh yayasan yang ditunjuk oleh BGN, " jelas Bupati Rettob.

Namun, perhatian Bupati Mimika tidak berhenti di situ. Beliau menyadari bahwa program MBG belum menjangkau sekolah-sekolah di wilayah pinggiran, pesisir pantai, maupun pegunungan. Untuk mengatasi kesenjangan ini, Bupati Rettob mengusulkan sebuah inovasi.

"Khusus di tiga wilayah itu, Bupati Mimika berharap pola program MBG bisa diubah, yaitu anggaran diberikan kepada pihak sekolah, lalu sekolah menyiapkan kantin, sementara makanan disiapkan oleh para orang tua murid dengan memanfaatkan bahan lokal, seperti ikan, udang, sayur-mayur maupun umbi-umbian, " paparnya.

Bupati beralasan, model ini tidak hanya memastikan ketersediaan makanan bergizi, tetapi juga berpotensi mendongkrak perekonomian masyarakat di kampung-kampung pesisir dan pegunungan.

"Dengan demikian, anggaran program MBG itu juga bisa mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat yang ada di kampung-kampung di wilayah pesisir pantai maupun pegunungan, " tambahnya.

Menanggapi hal ini, Bupati Rettob mengungkapkan harapannya dalam forum nasional.

"Saya sudah sampaikan beberapa kali di forum nasional bahwa kalau bisa program MBG di Papua itu langsung dikelola oleh sekolah. Hanya saja, yang menjadi pertanyaan apakah prosedur keuangan BGN membolehkan seperti itu atau tidak, " ujarnya.

Meskipun program ini disambut baik, muncul pertanyaan mengenai efektivitas harga makanan per porsi untuk siswa SD di Mimika yang ditetapkan sebesar Rp12.000. Banyak pihak meragukan apakah nilai tersebut benar-benar dapat memberikan tambahan gizi yang signifikan, mengingat tingginya harga kebutuhan pokok di Timika. (PERS

Read Entire Article
Karya | Politics | | |