Jayapura, Papua - Suasana di lingkungan Universitas Cenderawasih (Uncen), Jayapura, berubah tegang setelah aksi demonstrasi mahasiswa yang awalnya direncanakan sebagai forum penyampaian aspirasi berujung ricuh. Kericuhan terjadi usai aksi tersebut diduga ditunggangi oleh kelompok Komite Nasional Papua Barat (KNPB) yang menyusup dan memprovokasi massa dengan isu-isu politis bernuansa separatis. Kamis (2/10/2025).
Menurut keterangan sejumlah saksi di lokasi, massa aksi yang berasal dari luar kampus mulai menguasai orasi dan memancing emosi mahasiswa dengan seruan provokatif yang menjauh dari agenda awal. Situasi kian memanas ketika beberapa oknum melempar batu ke arah aparat dan meneriakkan yel-yel yang memecah belah.
Melihat kondisi yang mulai tidak terkendali, aparat keamanan melakukan langkah persuasif, mengimbau mahasiswa agar kembali ke lingkungan kampus dan menghentikan aksi. Namun, gesekan tak terhindarkan setelah provokasi terus dilancarkan oleh massa eksternal.
Tokoh masyarakat Papua, Herman Wenda, mengungkapkan keprihatinannya dan menilai keterlibatan KNPB dalam aksi-aksi mahasiswa bukan hal baru.
“KNPB sering menunggangi isu sosial untuk memecah belah dan menebar kebencian. Mereka tidak mewakili kepentingan mahasiswa, tapi memanfaatkan kerumunan untuk menciptakan kekacauan. Sudah banyak korban akibat hasutan mereka, ” ujarnya.
Nada serupa disampaikan tokoh agama Jayapura, Pendeta Samuel Tabuni, yang mengimbau agar mahasiswa lebih waspada terhadap ajakan kelompok tertentu yang membawa narasi provokatif.
“Mahasiswa adalah generasi terdidik. Jangan mau diperalat. Pendidikan jauh lebih penting daripada ikut aksi yang berujung kekerasan. Kampus adalah tempat belajar, bukan arena propaganda, ” tegasnya.
Hingga sore hari, aparat keamanan berhasil membubarkan massa dan mengamankan situasi di sekitar kampus. Kondisi berangsur kondusif, namun petugas tetap disiagakan guna mencegah potensi bentrokan lanjutan.
Peristiwa ini menjadi pengingat penting bahwa ruang akademik harus steril dari kepentingan politik dan provokasi kelompok eksternal. Kampus semestinya menjadi tempat menanamkan ilmu, bukan ajang adu domba. Masyarakat berharap mahasiswa Uncen kembali fokus pada peran utama mereka: menimba ilmu demi Papua yang damai, cerdas, dan sejahtera.
(APK/ Redaksi (JIS)