Rivqy Abdul Halim: Penunjukan WNA jadi Dirut BUMN Harus Berdasarkan Keahlian dan Profesionalisme

4 hours ago 1

JAKARTA - Isu penunjukan warga negara asing (WNA) sebagai direksi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kembali mengemuka. Kali ini, Anggota Komisi VI DPR RI, Rivqy Abdul Halim, memberikan peringatan tegas kepada pemerintah. Menurutnya, setiap penunjukan WNA di jajaran direksi BUMN harus didasarkan pada bukti nyata berupa keahlian, rekam jejak prestasi, dan kemampuan profesional yang tak terbantahkan.

"Selama penunjukan itu berdasarkan pada keahlian, prestasi, dan kemampuan profesional, serta dengan catatan tidak tersedianya sumber daya yang dibutuhkan perusahaan dari dalam negeri, maka tentu tidak masalah, " ujar Rivqy dalam keterangan resminya yang dikonfirmasi di Jakarta, Kamis (16/10/2025).

Lebih lanjut, Rivqy menekankan pentingnya mekanisme pengawasan yang ketat dan prinsip transparansi dalam setiap proses perekrutan WNA untuk posisi strategis di BUMN. Ia berpendapat bahwa keberpihakan terhadap kepentingan bangsa dan negara harus senantiasa menjadi prioritas utama.

"Kita ingin BUMN kuat, mandiri, dan membawa maslahat bagi kemajuan bangsa. Jadi, bukan semata globalisasi, melainkan juga keberlanjutan manfaat ekonomi untuk rakyat Indonesia, " tegas Rivqy.

Ia menambahkan bahwa BUMN adalah aset vital yang menjadi lumbung ekonomi nasional. Oleh karena itu, pengelolaannya haruslah profesional, berorientasi pada profitabilitas, dan yang terpenting, memberikan manfaat nyata bagi kesejahteraan masyarakat.

"BUMN adalah tulang punggung ekonomi kita, sehingga pengelolaannya harus berbasis profesionalisme. Jika dengan melibatkan tenaga profesional asing bisa mempercepat penguatan kinerja dan transfer pengetahuan, maka ya silakan saja, " tuturnya.

Pernyataan Rivqy ini muncul setelah Presiden Prabowo Subianto mengutarakan pandangannya mengenai kemungkinan BUMN dipimpin oleh WNA. Dalam sebuah dialog dengan Pimpinan Utama Forbes Media Group, Steve Forbes, di Jakarta pada Rabu (15/10/2025), Presiden Prabowo menyatakan bahwa regulasi telah diubah untuk memungkinkan ekspatriat memimpin BUMN.

"Saya sudah ubah regulasinya. Sekarang ekspatriat, orang non-Indonesia sudah bisa memimpin BUMN kami, " ungkap Presiden Prabowo kala itu.

Bahkan, Presiden Prabowo telah memberikan arahan kepada manajemen PT Danantara untuk secara aktif mencari talenta asing terbaik yang dinilai mampu membawa BUMN ke standar bisnis internasional.

"Saya berbicara kepada manajemen Danantara agar mengelola perusahaan dengan standar bisnis internasional. Kalian dapat mencari orang-orang terbaik, talenta terbaik, " kata Presiden Prabowo.

Sebagai gambaran, PT Garuda Indonesia (Persero) telah mengambil langkah konkret dengan menunjuk dua WNA sebagai direksi. Balagopal Kunduvara ditunjuk sebagai Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko, sementara Neil Raymond Mills menjadi Direktur Transformasi. Kedua penunjukan ini didasarkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dilaksanakan pada 15 Oktober 2025.

Balagopal Kunduvara memiliki pengalaman sebelumnya sebagai Divisional Vice President Financial Services di Singapore Airlines pada periode 2021-2025. Sementara itu, Neil Raymond Mills tercatat pernah menjabat sebagai Konsultan Penerbangan di NM Aviation Limited (2022-2025) dan Chief Procurement Officer and Head of Transformation di Scandinavian Airlines (2024-2025). (PERS

Read Entire Article
Karya | Politics | | |