Rosita di Intan Jaya: Satgas Yonif 500/Sikatan Borong Hasil Tani, Borong Persaudaraan

3 hours ago 3

INTAN JAYA - Di tengah bentangan pegunungan yang hijau dan sejuknya udara Papua, prajurit Satgas Pamtas RI-PNG Mobile Yonif 500/Sikatan kembali menunjukkan bahwa tugas menjaga kedaulatan tidak hanya soal senjata dan strategi, tetapi juga soal hati. Melalui program Rosita (Borong Hasil Petani), prajurit TNI hadir sebagai penggerak ekonomi rakyat sekaligus sahabat masyarakat.

Pada Kamis (11/9/2025), suasana hangat tercipta di Pos TK Mamba Bawah dan TK Mamba Kotis, ketika prajurit berbaur akrab dengan para petani. Bukan hanya sekadar membeli sayur-mayur seperti wortel, kol, hingga aneka hasil kebun lainnya, mereka juga membawa pulang cerita persaudaraan. Hasil tani yang biasanya dibawa jauh ke Pasar Sugapa kini dihargai langsung di kebun mereka sendiri praktis, cepat, dan penuh makna.

Membeli dengan Hati

Di sela-sela kegiatan, Letda Inf Rhoby Geofrelly, Komandan Pos TK Mamba Bawah, menjelaskan bahwa program Rosita lahir dari kepedulian sederhana namun berdampak besar.

“Program Rosita ini kami lakukan agar masyarakat tetap semangat berkebun dan berjualan. Dengan memborong hasil panen mereka, setidaknya kami bisa meringankan beban warga dan memberi motivasi agar aktivitas ekonomi tetap berjalan lancar, ” ujarnya.

Bagi prajurit, setiap rupiah yang dibelanjakan bukan sekadar transaksi ekonomi. Ia adalah bentuk dukungan moral, dorongan semangat, dan simbol penghargaan atas jerih payah petani yang bertahan di tengah keterbatasan.

Sinergi untuk Kedamaian

Tak hanya soal ekonomi, momen Rosita juga dimanfaatkan sebagai sarana mempererat komunikasi dengan berbagai elemen masyarakat. Letda Rhoby mengajak tokoh agama, Musa (Pewarta Paroki Titigi), dan perwakilan komunitas ojek, Aklinus Sani, untuk bersama menjaga keamanan wilayah.

“Kami mengajak seluruh tokoh masyarakat dan agama untuk terus bersatu menjaga kedamaian. Jika keamanan terjaga, maka rutinitas warga seperti berkebun, berdagang, hingga program pembangunan pemerintah daerah dapat berjalan aman dan membawa manfaat bagi kesejahteraan bersama, ” tambahnya.

Pesan itu menggarisbawahi bahwa kedamaian adalah fondasi utama pembangunan. Tanpa rasa aman, ekonomi tak akan bergerak, dan mimpi kesejahteraan hanya akan tinggal harapan.

Apresiasi dari Pangkoops Habema

Inisiatif prajurit ini mendapat apresiasi tinggi dari Panglima Komando Operasi (Pangkoops) Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto. Ia menegaskan bahwa Rosita adalah contoh nyata TNI yang humanis dan menyatu dengan rakyat.

“Ini adalah contoh sempurna dari pendekatan teritorial yang holistik. Prajurit tidak hanya menjaga perbatasan, tetapi juga menjadi bagian dari denyut nadi masyarakat. Kesejahteraan rakyat adalah barometer keberhasilan kita, dan kegiatan ini membuktikan bahwa kita berada di jalur yang benar, ” ungkap Pangkoops.

Lebih dari Sekadar Sayuran

Bagi petani Intan Jaya, kegiatan ini bukan hanya soal sayuran yang terbeli. Ada rasa dihargai, ada semangat baru, dan ada keyakinan bahwa mereka tidak sendiri. Bagi prajurit TNI, Rosita adalah pengingat bahwa pengabdian bisa hadir dalam banyak bentuk bahkan dari transaksi kecil di ladang yang jauh dari hiruk pikuk kota.

Di tanah Papua, Satgas Yonif 500/Sikatan menunjukkan bahwa menjaga negeri berarti juga merawat kehidupan. Membeli hasil tani adalah cara sederhana untuk memborong senyum, memborong persaudaraan, dan memborong harapan akan masa depan yang lebih baik.

Authentication:

Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Priharton

Read Entire Article
Karya | Politics | | |