Palupuh, 15 Oktober 2025 — Tanpa adanya hujan maupun angin kencang, bangunan SD Negeri 19 Lurah Dalam Palupuh, Kabupaten Agam, tiba-tiba ambruk sekitar pukul 09.45 WIB, Rabu (15/10). Kejadian mendadak itu membuat suasana sekolah panik, dan proses belajar mengajar langsung terhenti.
Akibat peristiwa tersebut, dua orang guru menjadi korban, yakni Weni Yusnita, S.M. dan Silvia Zahara, S.Pd. Salah satu di antaranya, Silvia Zahara, harus dilarikan ke rumah sakit terdekat karena mengalami syok berat.
Kepala Sekolah Yanti Nipus, S.Pd.Sd. membenarkan kejadian tersebut. Ia menyebut, saat bangunan runtuh, seluruh siswa sedang mengikuti pelajaran di dalam kelas.
“Begitu terdengar suara keras dari arah ruang guru, kami langsung mengevakuasi semua siswa keluar. Alhamdulillah, semuanya selamat, ” ungkap Yanti.
Ia menambahkan, pihak sekolah telah melaporkan kejadian tersebut kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Agam, meskipun komunikasi sempat terkendala karena lemahnya jaringan seluler di daerah tersebut.
“Kami agak kesulitan menghubungi pihak luar karena sinyal di sini sangat lemah, ” keluhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Agam, Andrinaldi, saat dikonfirmasi awak media mengaku belum menerima laporan resmi terkait insiden itu.
> “Saya baru dapat informasi dari media. Terima kasih atas konfirmasinya, kami akan segera menindaklanjuti dan mengecek langsung ke lokasi, ” jelasnya.
Hingga berita ini diturunkan, guru dan siswa masih belum berani kembali ke dalam ruangan, sebab sebagian dinding kelas tampak retak dan atap di halaman sekolah juga terlihat nyaris roboh.
“Ruang kelas VI sudah retak, dan atap di halaman juga tampak mau runtuh. Kami takut kalau siswa kami nanti jadi korban, ” ujar Yanti dengan nada khawatir.
Diketahui, bagian bangunan yang ambruk merupakan ruang guru, dan dua guru yang menjadi korban masih menjalani perawatan medis di rumah sakit terdekat.
Sementara itu, berdasarkan hasil rapat bersama pihak sekolah, komite, dan tokoh masyarakat setempat, disepakati bahwa selama proses perbaikan berlangsung, kegiatan belajar mengajar akan dipindahkan sementara ke surau terdekat.
Kepala sekolah menyampaikan, langkah tersebut diambil agar proses pendidikan tetap berjalan dan siswa tidak tertinggal pelajaran.
“Mulai besok, anak-anak akan belajar di surau yang berada tak jauh dari sekolah. Kami berterima kasih kepada masyarakat yang telah memberikan izin dan membantu menyiapkan tempat sementara, ” ujarnya.
Warga sekitar juga menyambut positif keputusan tersebut dan berharap perbaikan sekolah segera dilakukan agar aktivitas belajar mengajar bisa kembali normal.
“Kami bersyukur tidak ada korban jiwa. Semoga pemerintah segera memperbaiki bangunan sekolah ini supaya anak-anak bisa kembali belajar dengan tenang, ” ujar salah seorang warga.(**)