Sahara Anggelina, Mahasiswi Termuda IPB University di Usia 15 Tahun

5 hours ago 4

BOGOR - Di tengah hiruk pikuk dunia perkuliahan, sebuah kisah luar biasa datang dari kampus IPB University. Sahara Anggelina Putri, seorang mahasiswi baru dari Program Studi Teknologi Produksi dan Pengembangan Masyarakat Pertanian, Sekolah Vokasi angkatan 62, berhasil mencuri perhatian sebagai mahasiswa termuda. Dengan usianya yang baru menginjak 15 tahun 8 bulan, Sahara telah menorehkan prestasi membanggakan dengan menembus jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) dan memilih IPB University sebagai tujuan utamanya.

Perjalanan pendidikan Sahara memang tidak biasa. Sejak kecil, ia sudah menunjukkan bibit unggul dalam hal belajar. Minatnya yang besar membuat orang tuanya mengambil keputusan berani untuk mendaftarkannya ke Sekolah Dasar (SD) meskipun usianya belum genap empat tahun. "Waktu itu ada seorang guru yang melihat saya sudah mampu membaca, menulis, dan berhitung. Beliau yang mendorong agar saya diterima sebagai murid resmi, " kenang Sahara.

Keputusan tersebut menjadi titik awal bagi Sahara untuk menempuh pendidikan lebih cepat dari teman-teman sebayanya. Kini, langkahnya membawanya ke gerbang IPB University, sebuah impian yang turut didukung penuh oleh keluarganya. "IPB University itu salah satu kampus terbaik di Indonesia. Keluarga juga sangat mendukung, sehingga saya semakin termotivasi untuk mendaftar, " ujarnya.

Meskipun usianya terpaut jauh dengan rekan-rekan mahasiswanya, Sahara justru melihat perbedaan ini sebagai cambuk untuk terus berkembang. Ia menerapkan disiplin belajar yang ketat, mengalokasikan waktu satu jam setiap malam untuk deep learning, mengulas kembali materi perkuliahan. "Setiap malam saya usahakan belajar ulang sekitar satu jam. Dengan begitu, saya bisa lebih memahami materi sekaligus melatih cara berpikir kritis dan mendalam, " ungkapnya.

Sahara tidak hanya fokus pada akademik. Ia telah merancang masa depan dengan matang, bertekad memanfaatkan masa kuliahnya di IPB University untuk membangun fondasi yang kokoh, baik dari segi ilmu maupun keterampilan praktis. "Saya ingin mencari pekerjaan sekaligus melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi. Harapannya, apa yang saya pelajari bisa benar-benar bermanfaat, tidak hanya bagi diri saya, tetapi juga untuk masyarakat, " tuturnya penuh semangat.

Kisah Sahara Anggelina Putri menjadi bukti nyata bahwa usia bukanlah penghalang untuk meraih impian. Dengan semangat belajar yang membara, dukungan keluarga yang tak tergoyahkan, serta kedisiplinan yang konsisten, ia membuktikan bahwa peluang besar dapat diraih lebih awal dari yang dibayangkan. Di era yang menuntut kecepatan dan daya saing, kerja keras dan tekad Sahara membuka jalan menuju masa depan yang cerah. (Warta Kampus)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |