Satgas Yonif 732/Banau Buka Cakrawala Anak Papua: Ajarkan Bahasa Indonesia di Kampung Mamere

3 hours ago 1

Puncak, Papua Tengah - Di tengah medan tugas menjaga perbatasan, prajurit Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 732/Banau dari Pos Jenggeren menorehkan kisah inspiratif. Mereka tidak hanya berdiri sebagai penjaga kedaulatan, tetapi juga hadir sebagai guru dan sahabat bagi anak-anak Papua, melalui kegiatan pengajaran Bahasa Indonesia di Kampung Mamere, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak. Kamis (2/10/2025).

Kegiatan yang dipimpin oleh Serda Jimmy ini berlangsung penuh semangat dan keceriaan. Anak-anak tampak antusias mengikuti pelajaran yang diberikan. Dengan pendekatan yang sederhana dan menyenangkan, materi disesuaikan dengan tingkat pemahaman mereka mulai dari pengenalan huruf, angka, hingga membaca kalimat sederhana.

Lebih dari sekadar mengajar, kegiatan ini menjadi jembatan pengetahuan dan harapan, membuka akses anak-anak Papua terhadap dunia yang lebih luas melalui pemahaman Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.

Danpos Jenggeren, Kapten Inf Mahfud, menegaskan bahwa pendidikan merupakan kunci masa depan bangsa, dan Satgas berkomitmen untuk ikut berperan aktif di dalamnya.

“Program mengajar ini adalah wujud nyata kepedulian TNI terhadap masa depan anak-anak di wilayah perbatasan. Kami percaya, investasi terbaik untuk bangsa adalah pendidikan. Melalui penguasaan Bahasa Indonesia, kami membantu mereka keluar dari keterisolasian dan memberi bekal agar mampu bersaing di tingkat nasional, ” ujarnya.

Kehadiran prajurit pengajar ini disambut hangat oleh masyarakat Kampung Mamere. Salah satu warga menyampaikan rasa terima kasihnya atas dedikasi TNI.

“Kami sangat senang dan berterima kasih kepada bapak-bapak TNI di Pos Jenggeren. Anak-anak kami jadi semangat belajar, mereka diajari bahasa, disiplin, dan kebersamaan. Kami orang tua terbantu karena banyak keterbatasan dalam mengajar. Semoga kegiatan ini terus berjalan, ” ungkapnya penuh haru.

Melalui kegiatan ini, Satgas Yonif 732/Banau membuktikan bahwa pembangunan bangsa tidak selalu dimulai dari infrastruktur, tetapi dari hati dan pendidikan. Di perbatasan Papua, TNI hadir bukan hanya sebagai penjaga, tetapi juga penerang jalan bagi generasi penerus bangsa.

(PenSatgas Yonif 732/Banau)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |