PAPUA PEGUNUNGAN - Suasana ceria menyelimuti SD Kampung Marilaukin, Distrik Wangbe, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, Kamis (9/10/2025). Di tengah semangat belajar anak-anak di wilayah perbatasan, hadir para prajurit Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 732/Banau dari Pos Marilaukin yang mengajar Bahasa Indonesia dan Wawasan Kebangsaan (Wasbang) dengan penuh dedikasi dan kehangatan.
Kegiatan yang dipimpin Sertu Sugianto Fokaaya ini merupakan bagian dari program Bantuan Tenaga Pendidik (Gadik) Satgas Pamtas, sebagai bentuk kontribusi nyata TNI dalam mencerdaskan generasi muda di wilayah perbatasan sekaligus menanamkan rasa cinta tanah air sejak usia dini.
Belajar Bahasa Indonesia dengan Cinta Tanah Air
Dalam kegiatan tersebut, puluhan siswa-siswi mengikuti pelajaran dengan antusias. Para personel Satgas tidak hanya mengajarkan Bahasa Indonesia secara interaktif, tetapi juga menyisipkan materi kebangsaan seperti makna lambang Garuda Pancasila, pentingnya persatuan dalam keberagaman, dan nilai-nilai patriotisme yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia.

Metode pengajaran yang kreatif dan menyenangkan membuat anak-anak mudah memahami materi. Tawa dan semangat mereka menjadi bukti nyata bahwa pendidikan adalah jembatan yang menghubungkan generasi muda Papua dengan masa depan yang lebih cerah.
TNI Hadir Tidak Hanya Menjaga, Tapi Mendidik
Danpos Marilaukin, Kapten Inf Frincen Sinaga, menegaskan bahwa misi Satgas Pamtas bukan sekadar menjaga kedaulatan wilayah, tetapi juga berperan aktif dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat di perbatasan, terutama di bidang pendidikan.
“Pendidikan adalah fondasi utama membangun generasi penerus bangsa. Kami tidak hanya bertugas menjaga perbatasan, tetapi juga ikut memastikan anak-anak Papua mendapatkan hak belajar yang sama dengan daerah lain. Melalui kegiatan Gadik ini, kami ingin menanamkan semangat kebangsaan dan memperkuat jati diri mereka sebagai bagian dari Indonesia, ” ujar Kapten Frincen Sinaga.
Apresiasi dari Guru dan Masyarakat
Salah seorang guru SD Marilaukin mengungkapkan rasa terima kasih yang mendalam atas kehadiran Satgas Yonif 732/Banau.
“Kehadiran bapak-bapak TNI sangat membantu kami. Anak-anak jadi lebih bersemangat belajar, karena cara mengajar mereka menyenangkan dan mudah dipahami. Kami berharap kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut agar anak-anak kami di perbatasan semakin termotivasi untuk belajar dan meraih cita-cita, ” tuturnya dengan haru.
Menguatkan Perbatasan Lewat Pendidikan
Kegiatan ini menjadi bukti bahwa kehadiran TNI di perbatasan bukan hanya soal pertahanan, tetapi juga tentang membangun masa depan bangsa melalui pendidikan dan pembinaan generasi muda.
Dengan semangat pengabdian yang tulus, Satgas Yonif 732/Banau terus menyalakan cahaya pengetahuan di pelosok Papua, menjembatani harapan anak-anak perbatasan untuk tumbuh menjadi generasi yang cerdas, berkarakter, dan cinta NKRI.
(PenSatgas Yonif 732/Banau)















































